kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 Eks pejabat WSKT tersangka korupsi proyek fiktif, begini nilai total kekayaannya


Rabu, 29 Juli 2020 / 12:19 WIB
5 Eks pejabat WSKT tersangka korupsi proyek fiktif, begini nilai total kekayaannya
ILUSTRASI. Ketua KPK Firli Bahuri (tengah) memberikan keterangan pers terkait korupsi proyek fiktif di PT Waskita Karya Tbk di gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/7/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan lima tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi proyek fiktif di PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Kelima tersangka itu adalah Desi Arryani, mantan Kepala Divisi III Waskita Karya yang juga eks Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR); Jarot Subana, mantan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III PT Waskita Karya yang kini menjabat Dirut PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Baca Juga: Profil Desi Arryani, tersangka dugaan korupsi proyek WSKT, berapa nilai kekayaannya?

Selanjutnya Fakih Usman, mantan Kepala Proyek dan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III Waskita Karya. Kemudian eks Kepala Divisi II Waskita Karya Fathor Rachman dan eks Kepala Bagian Keuangan dan Risiko Divisi II Waskita Karya Yuly Ariandi Siregar.

Kelima tersangka yang merupakan mantan pejabat WSKT diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan menggarap proyek fiktif yang terjadi di Divisi II Waskita Karya antara tahun 2009-2015. Total kerugian yang timbul mencapai Rp 202 miliar.

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2019, berikut ini perincian kekayaan kelima tersangka tersebut.

  • Desi Arryani

Nilai total kekayaan Desi Arryani mencapai Rp 44,11 miliar. Harta yang dimiliki Desi berupa tanah dan bangunan senilai Rp 11,08 miliar. Tanah dan bangunan tersebut antara lain berlokasi di Badung (Bali), Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Tangerang.

Desi juga memiliki alat transportasi senilai Rp 780,08 juta. Dia memiliki Toyota Rush tahun 2009 senilai Rp 80 juta, Nissan tahun 2017 senilai Rp 300 juta serta Honda CR-V tahun 2017 senilai Rp 400 juta.

Harta lainnya Desi adalah surat berharga senilai Rp 21,22 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp 10,91 miliar.

Baca Juga: Harga saham WSKT anjlok 9%, market cap longsor hampir Rp 1 triliun dalam tiga hari

  • Jarot Subana

Jarot memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 12,53 miliar. Harta kekayaan Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) ini antara lain berupa tanah dan bangunan senilai Rp 9,98 miliar.

Dia menguasai tanah dan bangunan di beberapa lokasi, seperti Sleman (Yogyakarta), Kulon Progo (Yogyakarta), Jakarta Timur, Jakarta Selatan, serta Tangerang.

Jarot memiliki alat transportasi dan mesin (kendaraan) senilai Rp 3,07 miliar. Koleksi kendaraan Jarot seperti Toyota Harrier tahun 2012 senilai Rp 293,31 juta, Toyota FT 86 tahun (374,54 juta).

Kendaraan lainnya Lexus LX200 tahun 2015 (Rp 879,94 juta), BMW 320i tahun 2016 (Rp 451,25 juta) serta Mercedes C300 tahun 2017 (Rp 1,07 miliar).

Jarot juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 1,40 miliar, surat berharga senilai Rp 762,58 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp 489,43 juta. Namun Jarot memiliki utang senilai Rp 3,27 miliar.

  • Fakih Usman

Saat melaporkan LHKPN 2019, Fakih menjabat sebagai General Manager Produksi Readymix WSBP. Dia mencatatkan total kekayaan mencapai Rp 16,88 miliar.

Fakih memiliki tanah dan bangunan di sejumlah wilayah senilai Rp 8,23 miliar, antara lain di Sleman, Jakarta Timur, Pemalang (Jawa Tengah) dan Semarang (Jawa Tengah).

Selain tanah dan bangunan, Fakih memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 377,75 juta. Koleksi kendaraannya seperti Toyota Fortuner tahun 2016 senilai Rp 200 juta dan BMW SUV tahun senilai Rp 150 juta.

Fakih juga punya koleksi sepeda, mulai dari Polygon tahun 2020 senilai Rp 150.000, sepeda BF tahun 2015 senilai Rp 12,5 juta dan BMC semi balap tahun 2013 senilai Rp 15 juta.

Kemudian Fakih memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 6,07 miliar, surat berharga Rp 10,05 juta, serta kas dan setara kas Rp 2,20 miiar.

Baca Juga: Kata Dirut Waskita Karya Destiawan atas penetapan tersangka Jarot Subana oleh KPK

  • Fathor Rachman

Saat melaporkan LHKPN 2019, Fathor menjabat Kepala Divisi IV WSKT. Dia mencatatkan harta kekayaan senilai total Rp 15,80 miliar.

Fathor memiliki tanah dan bangunan senilai Rp 5,55 miliar. Tanah dan bangunan itu tersebar di sejumlah wilayah, seperti Pamekasan, Lumajang, Bangkalan, Surabaya, Kupang, Jakarta Timur, serta Tulungagung.

Selain tanah dan bangunan, Fathor memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 315 juta. Koleksinya antara lain Nissan X-Trail tahun 2017 senilai Rp 80 juta, Honda Accord tahun 2009 senilai Rp 150 juta dan Mazda tahun 2012 senilai Rp 80 juta.

Fathor juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 3,11 miliar, surat berharga Rp 6,69 miliar serta kas dan setara kas Rp 660,22 juta.

Baca Juga: Di tengah isu korupsi proyek WSKT, harga saham emiten konstruksi BUMN rontok

  • Yuly Ariandi Siregar

Saat melaporkan LHKPN 2019, Yuly Ariandi menjabat sebagai Kepala Departemen Akuntansi dan Perpajakan WSKT. Dia mencatatkan nilai total kekayaan Rp 5,89 miliar.

Yuly Ariandi memiliki tanah dan bangunan di Bandung senilai Rp 700 juta.

Adapun alat transportasi dan mesin yang dimiliki senilai Rp 380 juta. Yuly Ariandi memiliki koleksi Toyota Camry tahun 2013 senilai Rp 275 juta, Honda Brio tahun 2014 senilai Rp 100 juta dan Yamaha Mio tahun 2012 senilai Rp 5 juta.

Yuly Ariandi memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 453,30 juta, surat berharga Rp 1,04 miliar serta kas dan setara kas Rp 3,17 miliar.

Baca Juga: Kerugian negara akibat kasus proyek fiktif Waskita Karya Rp 202 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×