kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 cara Presiden ungkapkan kemarahannya


Rabu, 07 Agustus 2019 / 04:43 WIB
5 cara Presiden ungkapkan kemarahannya


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sekitar lima menit menunggu, para abdi negara itu tidak kunjung tiba. Jokowi yang saat itu memegang sebundel dokumen langsung beranjak pergi tanpa mengatakan sesuatu apa pun. Bundelan dokumen tersebut kemudian ia banting di salah satu meja ruangan sehingga menimbulkan bunyi cukup keras, brakk!

Tidak ada salam perpisahan dengan PNS maupun wali kota, Jokowi keluar ruangan menuju kendaraan dinasnya. Raut wajahnya tegang, tanpa senyum sedikit pun. Saat memasuki kendaraannya, brakk. Kali ini, Jokowi membanting pintu mobilnya.

2. Gara-gara Setya Novanto

Bekas Ketua DPR Setya Novanto pernah membuat Presiden berang. Presiden Jokowi marah saat mengetahui transkrip percakapan Setya Novanto dengan pengusaha Reza Chalid serta Presiden Direktur Freeport Maroef Sjamsoeddin. Kala itu, ketiganya membahas renegosiasi kontrak Freeport. Namun, saat kejadian, diduga ketiganya mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait permintaan saham.

Menurut pemberitaan Kompas.com (8/12/2015), dalam pertemuan itu, Setya dan Reza diduga meminta sejumlah saham PT Freeport dan saham proyek listrik. Rekaman tersebut digunakan Menteri ESDM Sudirman Said untuk melaporkan pelanggaran etika Setya Novanto ke Mahkamah Kerhormatan Dewan. Presiden Jokowi pun melontarkan kekesalannya saat mengetahui namanya dicatut dalam kasus yang populer dengan sebutan "Papa Minta Saham" itu.

Baca Juga: Luhut: Tidak ada "papa minta saham" dalam proses divestasi Freeport

"Saya enggak apa-apa dikatakan Presiden gila, Presiden sarap, Presiden koppig, enggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Enggak bisa!" kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2015). "Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, masalah etika, masalah moralitas, dan itu masalah wibawa negara," kata dia sembari bergegas ke dalam ruangan dan tak lagi menghiraukan pertanyaan wartawan.

3. Dwell time Pelabuhan Belawan

Presiden Joko Widodo marah atas durasi bongkar muat barang atau dwell time di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, yang masih jauh dari harapan. Kemarahan itu diungkap Jokowi saat memberikan sambutan peresmian Terminal Peti Kemas Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016) pagi. "Di Belawan masih tujuh, delapan hari. Mau bersaing kayak apa kita kalau masih tujuh, delapan hari, coba?" ujar Jokowi.

Jokowi kemudian sempat bertanya mengenai pengelola Pelabuhan Belawan. Salah satu anak buahnya kemudian mengatakan bahwa pelabuhan itu dikelola PT Pelindo I. Jokowi menegaskan, Pelindo I tidak bisa lagi menggunakan cara lama untuk menurunkan dwell time. Ia bahkan mendapatkan informasi ada bentuk kecurangan di pelabuhan itu.

Baca Juga: Sri: Hanya Jokowi yang mau melototin pelabuhan

"Cara main-main seperti itu sudah tidak bisa lagi. Ada delapan crane, tapi yang dijalankan hanya satu crane. Untuk tawar-menawar saja. Enggak bisa seperti ini lagi," ujar Jokowi.




TERBARU

[X]
×