kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

3 Polisi tewas di Poso, SBY langsung berang


Jumat, 21 Desember 2012 / 10:22 WIB
3 Polisi tewas di Poso, SBY langsung berang
ILUSTRASI. Sejumlah Warga bersantai di sekitar Patung Catur Muka yang terletak di Nol Kilometer Kota Denpasar, Bali, Jumat (14/03/2014). Cuaca hari ini di Jawa dan Bali cerah hingga hujan ringan, menurut prakiraan BMKG. Tribun Bali/Andriansyah.


Reporter: Yudho Winarto |

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta langkah tegas untuk mengakhiri kekerasan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah. Mengingat kekerasan yang terjadi bukan sesuatu yang biasa lagi.

Menyusul tiga anggota Polisi tewas dan empat aparat lainnya luka-luka akibat penyerangan oleh puluhan orang bersenjata di daerah Tambarana, Desa Kalora, Poso Pesisir pada Kamis (20/12), SBY mengaku sudah memberikan instruksi yang tegas dan jelas untuk segera menyikapi kasus ini.

"Itu tidak dianggap seperti peristiwa biasa, tapi harus diikuti dengan langkah-langkah yang tepat, tegas, dan benar dengan tujuan untuk melindungi rakyat," katanya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jumat (21/12).

SBY tidak ingin Poso menjadi tempat beraktivitas kelompok-kelompok bersenjata dan membuat daerah tersebut menjadi tidak aman. "Juga saya sampaikan untuk lebih waspada tidak lalai, apakah petugas kepolisian maupun tentara kita," katanya.

Pemerintah sudah bertahun-tahun berusaha untuk menyelesaikan konflik di Poso dan juga Ambon. SBY mengaku sudah tidak terhitung jumlahnya berkali-kali mengunjungi Poso dalam kapasitas yang berbeda-beda.

Makanya, SBY tidak mau semua yang sudah dilakukan negara dan pemerintah untuk perdamaian Poso maupun Ambon tidak menjadi sia-sia kembali. Lantaran aktivitas kelompok bersenjata ini.

"Apa yang baik jangan sampai robek kembali. Oleh karena itu perlu ada langkah-langkah yang sigap dan tegas. Hukum mesti ditegakan, reakyat harus dilindungi," ujarnya.

SBY menegaskan tidak boleh di negeri ini ada elemen bersenjata, seberapa pun besarnya dan bisa melakukan apa saja. "Itu prinsip bagi kita itulah tugas kepolisian dan TNI sesuai dengan UU yang telah diterapklan di republik ini," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×