Reporter: Femi Adi Soempeno, Widodo (Tribunnews.com) |
YOGYAKARTA. Letusan Gunung Merapi tak hanya menghilangkan nyawa manusia saja, tetapi juga hewan. Tak kurang dari 275 sapi mati di Pelemsari dan Kaliadem akibat awan panas dan debu vulkanik Merapi. Selain itu, seperti dikutip dari Tribunnews.com, masih ada 12 sapi lagi yang belum sempat dievakuasi karena lokasinya cukup berbahaya.
Selain mati karena awan panas, sapi-sapi ini terkena radang saluran pernafasan dan pencernaan akibat tercemar pasir serta debu abu vulkanik. Sapi milik peternak yang sudah mati tersebut akan mendapat ganti rugi dari pemerintah dalam bentuk bantuan sapi yang sama.
Sementara itu, sapi-sapi yang masih hidup berada di tempat penampungan dan diurus oleh relawan dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Para relawan ini mendirikan Posko Medik Veteriner Gabungan bersama dengan RSH Prof Soperawi, PDHI Yogyakarta dan ADHPHKI untuk membantu penanganan kesehatan hewan korban Merapi. Posko ini melibatkan ratusan dokter hewan yang berkolaborasi bersama dengan dinas peternakan Sleman.
Rencananya, tim dokter hewan yang diterjunkan dari FKH UGM ini akan bekerja selama 3 bulan ke depan untuk membantu dinas peternakan Sleman dalam membantu penanganan kesehatan ternak sampai para pemilik ternak bisa kembali ke lokasi rumah masing-masing.
Drh Kristianti yang bertugas di pos penampungan hewan Umbulharjo mengaku kebanyakan sapi yang ditanganinya sekitar 30-50 persen mengalami luka bakar. Dari hasil pemantauan, jumlah sapi yang ada di penampungan semakin berkurang. Sebelumnya berjumlah 37 ekor, kini menjadi menjadi 23 ekor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News