Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bandara Adisutjipto Yogyakarta sempat ditutup sekitar 1,5 jam tadi pagi akibat sebagian landasan pacu tertutup debu vulkanik Gunung Merapi yang kembali meletus, Sabtu (30/10) dinihari.
Manager Operasional PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Adisutjipto Halendra menjelaskan penutupan dilakukan sejak pukul 06.00 WIB-07.20 WIB.
"Dari 2.200 meter runway yang dimiliki Adisutjipto, 1.100 meter di antaranya tertutup debu vulkanik dengan ketebalan 1-2 milimeter. Bandara kami tutup untuk membersihkan runway dengan mobil pemadam kebakaran," kata Halendra, Sabtu (30/10). Meskipun tipis, jika tersedot mesin pesawat debu tersebut bisa membahayakan penerbangan.
Ia merinci, muntahan debu vulkanik Merapi terjadi pukul 00.55 WIB, dan mulai menyentuh areal bandara sekitar pukul 06.00 WIB.
Halendra mengakui akibat penutupan berimbas pada penundaan jadwal penerbangan dari dan menuju Yogyakarta.
"Kami memohon maaf kepada seluruh penumpang yang terpaksa menunggu lama di bandara akibat delay. Namun kami melakukan ini untuk keselamatan semua," ujarnya.
Usai runway selesai dibersihkan, Adisutjipto lansung melayani pendaratan pesawat Batavia Air dari Balikpapan pukul 07.35 WIB. Disusul menerbangkan lima pesawat Express Air, Lion Air, Merpati, Batavia Air, dan Garuda Indonesia menuju Makassar, Jakarta, dan Surabaya yang seharusnya berangkat pukul 06.00 WIB.
"Sebelum Batavia mendarat seharusnya Lion Air mendarat lebih dulu pukul 06.25 WIB. Tetapi karena bandara masih ditutup, penerbangannya dialihkan ke Surabaya," jelasnya.
Halendra mengingatkan, penutupan bandara kemungkinan besar tidak hanya akan sekali ini terjadi jika melihat aktivitas Merapi ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News