kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   9.000   0,39%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

2.484 Pasien Meninggal di Masa Omicron, Mayoritas Tanpa Komorbid dan Banyak Balita


Selasa, 22 Februari 2022 / 23:00 WIB
2.484 Pasien Meninggal di Masa Omicron, Mayoritas Tanpa Komorbid dan Banyak Balita


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga 19 Februari, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sudah ada 2.484 pasien meninggal di masa varian Omicron mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia. 

Dari 2.484 pasien yang meninggal, sebanyak 73% di antaranya belum divaksinasi lengkap. Vaksinasi dua dosis menjadi salah satu upaya mencegah pasien mengalami gejala berat hingga kematian.

Hanya, dari 2.484 pasien yang meninggal, 54% tanpa komorbid. Untuk pasien komorbid yang meninggal, kebanyakan menderita diabetes melitus. Sebanyak 21% memiliki penyakit penyerta lebih dari satu.

Kemudian, dari 2.484 pasien yang meninggal, 47% adalah non-lansia. Yang menyedihkan, 80 pasien Covid-19 yang meninggal atau 3% di antaranya adalah anak-anak usia 0-5 alias balita.

Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Gejala Omicron yang Banyak Dirasakan di Indonesia, Mengacu Data Kemenkes

"Risiko kematian meningkat 3,84 kali lebih tinggi pada pasien lansia dibanding pasien non-lansia, dan 3,53 kali lebih tinggi pada pasien komorbid dibanding pasien komorbid," kata Siti Nadia Tarmizi, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Selasa (22/2).

Hanya, Nadia mengungkapkan, risiko kematian berkurang 11% pada pasien yang sudah menerima satu dosis vaksin. Lalu, berkurang 67% pada pasien yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin dan 91% pada pasien yang sudah menerima vaksin booster.

"Kita perlu mendorong vaksinasi terutama pada lansia untuk melindungi dari penyakit parah dan kematian," ujarnya. 

Puncak kematian akibat Covid-19 

Angka kematian harian akibat Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Pada Selasa (22/2), data Kemenkes menunjukkan, 257 orang meninggal terpapar virus corona. Ini merupakan angka tertinggi sejak 16 September tahun lalu. 

Baca Juga: Waspada! Puncak Kematian di Indonesia Terjadi 15 Hari pasca Puncak Kasus Covid-19




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×