Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA.Pemerintah akan mengevaluasi rencana pembangunan pelabuhan baru di tanah air. Pemerintah berencana lebih fokus untuk merevitalisasi 24 pelabuhan yang sudah ada. Upaya revitalisasi ini untuk menekan tingginya biaya logistik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pengembangan pelabuhan tersebut dilakukan dengan melakukan revitalisasi pelabuhan. Contoh, mengembangkan fungsinya menjadi pelabuhan laut dalam atawa deep sea port. Selain itu, meningkatkan kapasitas pelabuhan dengan memperbaiki sarana infrastrukturnya.
Menurut Sofyan, cara itu akan lebih efisien dibandingkan dengan membuat pelabuhan baru. Ia mencontohkan, di Jakarta sudah ada Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga tak perlu membangun pelabuhan baru. Tapi, pelabuhan itu akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi dua kali lipat. "Dengan revitalisasi ini, sistem birokrasi akan lebih cepat," ujar Sofyan, di Jakarta, Rabu (11/2).
Sofyan menjelaskan, saat ini, beban biaya logistik di Indonesia mencapai 29% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Jika revitasilisasi pelabuhan berjalan dengan baik, pemerintah menargetkan dalam dua tahun, beban biaya logistik bisa berkurang menjadi 19% terhadap PDB. "Dalam jangka waktu yang panjang, kita akan terus kurangi beban biaya logistik," imbuh dia.
Selain beban biaya logistik akan berkurang, revitalisasi pelabuhan juga akan mengurangi masa tunggu atawa dwelling time barang di pelabuhan menjadi singkat. Dwelling time ditargetkan bisa berkurang dari yang biasanya lima hari, menjadi tiga hari.
Menteri perhubungan Ignasius Jonan menambahkan, ia telah ditunjuk sebagai salah satu anggota tim untuk revitalisasi pelabuhan tersebut. Namun, Jonan menilai, selain melaksanakan revitalisasi, pembangunan pelabuhan baru tetap penting dilakukan.
Apalagi, kata dia, jika pemerintah ingin mengejar pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun mendatang sebesar 7%. Keberadaan pelabuhan baru tersebut bisa mendorong munculnya pusat-pusat industri baru. Sebab, hadirnya pelabuhan baru akan mempercepat pendistribusian barang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News