kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

22 gardu listrik di Jakarta-Tangerang masih mati


Senin, 03 Februari 2014 / 11:02 WIB
22 gardu listrik di Jakarta-Tangerang masih mati
Ratu Elizabeth II Wafat, Cek Nilai Aset yang Diwariskannya


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Roxy Swagerino menjelaskan, demi keamanan dan keselamatan masyarakat, PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang masih memutus aliran listrik dengan memadamkan pasokan dari gardu distribusi.

Upaya ini dilakukan mengingat bahaya yang akan ditimbulkan oleh listrik saat air menggenang. Status pada pukul 08.00 WIB, Senin (3/2/2014) masih terdapat 22 gardu distribusi yang masih dipadamkan dengan wilayah padam yaitu Kramat Jati, Jatinegara, dan Lenteng Agung.

"Kesiapan wilayah yang listriknya bisa dinormalkan yaitu apabila seluruh wilayah yang dilayani dari gardu distribusi tersebut sudah dalam keadaan kering," ujar Roxy, Senin (3/2).

Tidak itu saja, dari pihak PLN juga memerlukan waktu untuk melakukan pembersihan dan revisi gardu. Pelanggan juga dimohon melakukan pengecekan dan memastikan instalasi maupun alat-alat elektronik dalam keadaan kering. "Jadi, setelah banjir surut, butuh waktu dan proses untuk penormalan gardu distribusi," ungkap Roxy.

"Apabila terjadi banjir susulan, tidak menutup kemungkinan gardu distribusi yang sudah normal akan kami padamkan kembali," tambah Roxy.

Sementara itu, PLN akan mengganti KWH meter pelanggan-pelanggan yang terendam banjir dengan tidak dipungut biaya atau gratis. PLN mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap oknum yang memanfaatkan kondisi ini dengan memungut biaya penggantian KWH meter.

Petugas PLN akan melakukan survei dan pendataan kepada pelanggan yang KWH-nya terendam banjir, selanjutnya dilakukan penggantian secara bertahap. Selain itu bagi masyarakat yang rumahnya terendam dimohon untuk melakukan pemeriksaan ulang terhadap instalasi listriknya dan gunakan instalasi resmi yang sudah terdaftar. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×