kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

21 Sektor Komoditas Investasi Ditawarkan Hingga 2040, Mulai Emas Hingga Udang


Kamis, 02 Februari 2023 / 14:17 WIB
21 Sektor Komoditas Investasi Ditawarkan Hingga 2040, Mulai Emas Hingga Udang
ILUSTRASI. Adapun dari 21 komoditas yang ditawarkan terdapat 8 sektor prioritas.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, peta jalan (road map) hilirisasi dalam rangka mendorong transformasi ekonomi telah rampung. Peta jalan tersebut dibagi menjadi delapan bagian dari 21 komoditas dengan total investasi hingga US$ 545,3 miliar sampai tahun 2040.

“Ini progress yang sangat luar biasa. Kami sudah menyampaikan ke Bapak Presiden bahwa ini peta jalan hirilisasi Indonesia,” tutur Bahlil dalam agenda Mandiri Investment Forum 2023, Kamis (2/2).

Adapun dari 21 komoditas yang ditawarkan terdapat 8 sektor prioritas. Sektor ini adalah sektor mineral dan batubara dengan kebutuhan investasi US$ 431,8 miliar, minyak dan gas bumi sebesar US$ 68,1 miliar, perkebunan, kelautan, perikanan, kehutanan US$ 45,4 miliar.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Terbitkan PP Terkait Insentif Pajak IKN Dalam Waktu Dekat

Kemudian, 21 komoditas yang ditawarkan antara lain batubara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal buton, minyak bumi, gas bumi,sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rajungan, rumpu laut, dan juga garam.

Sebelumnya, Bahlil mengatakan, prototipe hilirisasi nikel secara teknis juga akan dijadikan referensi pada sektor lainnya. Dengan hilirisasi tersebut, menurut Bahlil, Indonesia akan fokus pada peningkatan nilai tambah.

Baca Juga: BKPM Sebut Sudah ada 8 Investor yang Ingin Menjajaki Proyek Investasi Prioritas

Bahlil mengatakan, Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Investasi untuk membuat skala prioritas dalam proses hilirisasi dan target-target yang harus dilakukan selanjutnya.

“Katakanlah sekarang kita menyetop nikel, kemudian bauksit, ke depan apalagi? Seperti timah, atau tembaga, sebentar lagi. Jadi ini yang akan kita lakukan,” ujar Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×