kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

2014, BUMN siapkan lahan untuk perumahan murah


Senin, 25 November 2013 / 17:15 WIB
2014, BUMN siapkan lahan untuk perumahan murah
ILUSTRASI. Aktor Kang Tae Oh, pemeran karakter Lee Jun Ho dalam drakor Extraordinary Attorney Woo, banyak membintangi drakor populer lainnya.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kewajiban pemerintah untuk menyediakan hunian murah kepada warga berpenghasilan rendah masih terkendala oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor lahan yang semakin mahal. Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian BUMN mendorong BUMN menyediakan asetnya yang masih belum digarap atau dimanfaatkan untuk dijadikan tempat hunian murah.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan pemerintah sudah mulai mewacanakan agar aset yang idle milik BUMN bisa dijadikan lahan untuk membangun rumah murah. Rencananya, mulai tahun 2014, BUMN sudah mulai intensif merealisasikan hal itu.

"Sekarang ini, masng-masing BUMN yang mempunya aset yang idle itu, mereka mendirikan anak perusahaan atau unit yang bergerak di bidang properti. Lahan-lahan itu menjadi garapan properti nantinya," tutur Dahlan usai memberikan seminar pada Musyawarah Nasional Realestat Indonesia, Senin (25/11).

Dahlan menjelaskan, setiap BUMN tidak bisa masing-masing mendirikan unit properti sendiri. Tapi mereka harus mendirikan anak usaha yang fokus untuk menggarap properti. Saat ini, pemerintah Kementerian BUMN tengah mempersiapkan dasar hukumnya dan tahun depan diharapkan sudah bisa direalisasikan.

Mantan Dirut PLN mengatakan hampir semua BUMN tertarik mendrikan anak usaha yang bergerak di bidang properti untuk memanfaatkan aset idle BUMN untuk mendirikan hunian. Dahlan mengambil contoh seperti PT Kereta Api, PT Pos Indonesia, dan PT Pegadaian.

Seperti diketahui, pada tahun 2013 ini, kebutuhan hunian nasional sebanyak 15 juta unit. Salah satu kendala utama dalam memenuhi kebutuhan hunian rumah murah adalah sulitnya lahan dan harga-harga bahan bangunan yang terus meningkat. Selain itu, para pengembang juga mengeluhkan suku bunga acuan atau BI Rate yang tinggi yakni 7,5%. Sebab suku bunga yang tinggi itu membuat calon pembeli takut meminjam uang akibat bunga yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×