kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2013, Ekspor ikan ditarget US$ 5 Miliar


Rabu, 07 November 2012 / 07:26 WIB
2013, Ekspor ikan ditarget US$ 5 Miliar
ILUSTRASI. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Pupuk Kimia pada Tanaman.


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan tahun depan nilai ekspor hasil perikanan Indonesia bisa mencapai US$ 5 miliar. Tahun berikutnya atau 2014, ekspor hasil perikanan ditargetkan naik lagi menjadi US$ 6 miliar.

Nah, untuk mencapai target tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, tahun depan ekspor hasil perikanan Indonesia akan diarahkan pada produk bernilai tambah atau produk olahan ikan.  "Maka itu, pemerintah akan mempercepat industrialisasi sektor perikanan demi meningkatkan nilai tambah," ujarnya, kemarin.

Untuk tahun ini, pemerintah memasang target ekspor hasil produk perikanan senilai US$ 4,2 miliar. Cicip yakin target tersebut bisa tercapai.
Sebab, pada periode Januari-Juli 2012 saja, nilai ekspor hasil perikanan sudah mencapai US$ 2,2 miliar. Nilai ekspor itu naik 14,69% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2011. Asal tahu saja, pada Januari-Juli 2011, nilai ekspor hasil perikanan senilai US$ 1,9 miliar.
Adapun negara tujuan utama ekspor hasil perikanan Indonesia adalah Amerika Serikat (AS) senilai US$ 697 juta, Jepang US$ 482,9 juta, Uni Eropa US$ 246,3 juta dan China US$ 151 juta.

Cicip mengakui, tahun ini terjadi penurunan pangsa pasar ekspor ke negara tujuan utama seperti AS, Jepang dan Uni Eropa, akibat dampak dari resesi global. "Tapi pangsa pasar potensial lainnya meningkat seperti Korea dan China," ungkapnya.
Cicip menambahkan, meski Indonesia juga mengimpor hasil laut, tapi neraca perdagangan hasil perikanan kita masih mencatat surplus. Sampai Juli lalu, neraca perdagangan hasil perikanan surplus  US$ 1,9 miliar.

Menurut Cicip, tahun ini volume impor hasil perikanan paling banyak berupa produk tepung ikan dan makanan udang. Ini karena untuk pemenuhan kebutuhan pakal dalam rangka mendukung program revitalisasi perikanan budidaya.

Sharif memprediksi pada tahun 2030 nanti, kontribusi komoditas sektor kelautan dan perikanan ke pertumbuhan ekonomi akan melebihi sumbangan dari sektor pertanian. Berdasarkan data KKP, hingga kuartal III 2012, sektor perikanan menyumbang sekitar 5,05% pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dari target 6,85% tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×