kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2010, Pemerintah Prioritaskan Pembangunan Irigasi


Rabu, 28 Oktober 2009 / 10:15 WIB


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Tahun depan, pemerintah bakal memprioritaskan pembangunan dan perbaikan irigasi di kawasan Indonesia timur. Tujuannya, untuk mencetak lumbung-lumbung pangan baru di bagian timur negara kita sebagai salah satu upaya mendongkrak ketahanan pangan nasional.

Direktur Jenderal Pengelolaan Lahan Air Departemen Pertanian (Deptan) Hilman Manan mengatakan, beberapa daerah yang disasar untuk pengembangan lumbung baru, antara lain Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dari total anggaran belanja yang dikantongi Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan Air di 2010 sebesar Rp 480 miliar, sebagian besar akan dialokasikan ke kawasan timur Indonesia. "Sebanyak 60% ke Indonesia timur dan 40% lagi ke bagian barat," kata Hilman, Selasa (27/10).

Fokus pembangunan dan perbaikan irigasi ke Indonesia timur, Hilman bilang, sangat sesuai dengan program kerja pemerintah lima tahun ke depan. Program ini termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2009-2014.

Selain pembangunan dan perbaikan sistem pengairan, Deptan juga akan meningkatkan penggunaan pupuk kompos untuk menggantikan pupuk anorganik. "Saat ini, kami sedang mengembangkan system of rice intensification (sistem intensifikasi padi) yang menggunakan pupuk organik," ujar Hilman.

Pengalihan penggunaan ke pupuk kompos itu, Hilman menambahkan, sekaligus untuk menyiasati penurunan subsidi pupuk tahun depan, yang menyulut kenaikan harga pupuk kimia. Bujet subsidi pupuk di 2010 cuma Rp 11,3 triliun atau lebih rendah ketimbang 2009 yang mencapai Rp 17 triliun.

Tahun lalu, proyek-proyek pengairan yang dilakukan Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan Air, antara lain, pengadaan pompa hidran di Kabupaten Ende, NTT. Lalu, pembuatan embung di Lombok Timur (NTB) dan Takalar (Sulawesi Selatan). Terus, pembuatan irigasi di Nagekeo (NTT), Pohuwato (Gorontalo), serta Seram (Maluku).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×