Reporter: Hans Henricus |
JAKARTA - Pemerintah menaksir tingkat pengangguran pada 2008 sebesar 8% dari total angkatan kerja. Erman mengatakan Jika saja tidak ada krisis, angka pengangguran diperkirakan akan turun menjadi 7% pada tahun 2009.
"Namun, kondisi tersebut menjadi sulit tercapai, mengingat adanya krisis keuangan global," papar Erman seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jumat (16/1). Sehingga angka pengangguran hanya lebih kecil 0,4% dari tahun 2008 yang sebesar 8,39%.
Akan tetapi, tambah Erman, target angka pengangguran pada 2009 tetap tergantung kepada kemampuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa angka pengangguran pada Agustus 2008 tercatat sebanyak 8,39 persen atau 9,39 juta jiwa. Sementara pada Agustus 2008, total angkatan kerja berjumlah 102,55 juta jiwa. BPS melakukan survei angkatan kerja dalam setahun sebanyak dua kali, yaitu bulan Februari dan Agustus.
Sedangkanm, menurut data Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, pengangguran disebabkan oleh peningkatan biaya produksi hingga mencapai 25 persen, akibat dampak krisis keuangan global. Kenaikan biaya produksi khususnya dialami oleh industri yang berorientasi ekspor, seperti komoditas pertanian, kerajinan, tekstil dan produk tekstil (TPT), elektronika, atau furnitur.
Pada Oktober 2008, gelombang PHK telah terjadi di beberapa daerah. Industri TPT di Jawa Barat melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15 ribu pekerja, sementara di Jawa Tengah terjadi 2.000 kasus PHK.
Pada awal 2009, diperkirakan terdapat 100 ribu kasus PHK. Konsentrasi PHK massal dan pengangguran diprediksi akan terjadi di Sumatera Utara, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah mengatakan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) merupakan salah satu cara untuk menampung para korban PHK. "PNPM harus dioptimalkan. Jangan tertunda lagi, Maret harus sudah dilaksanakan," kata Bachtiar seusai rapat terbatas di kantor Presiden, Jumaty (16/1).
Selain PNPM, tambah Bachtiar, pemerintah juga akan memperluas Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Pada 2009, anggaran KUR adalah Rp 12,2 triliun rupiah. "Tapi Kami akan mengusahakan agar ditambah menjadi Rp 24 triliun," imbuh Bachtiar
Dengan KUR, menurut Bachtiar, maka korban PHK akan dapat memulai usaha. "Penyaluran KUR harus dipercepat, supaya seseorang bisa berusaha. Pengangguran merupakan awal dari kemiskinan," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News