kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

18.000 Ton Daging Kerbau Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, untuk Puasa dan Lebaran


Rabu, 12 April 2023 / 11:17 WIB
18.000 Ton Daging Kerbau Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, untuk Puasa dan Lebaran
Dirut Perum Bulog Budi Waseso dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim (kanan) meninjau kedatangan daging kerbau beku di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (12/4/2023).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog mendatangkan 18.000 ton daging kerbau beku dari India untuk mencukupi kebutuhan daging selama puasa dan lebaran.

Kedatangan ini merupakan bagian dari 100.000 ton impor daging kerbau sebagai penugasan kepada Bulog pada tahun ini. 

Impor daging kerbau dilakukan sebagai alternatif pilihan bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan akan daging serta menjaga stabilisasi harga daging di tingkat konsumen, khususnya pada momen Ramadan dan menjelang Idul Fitri.

"Ini 18.000 ton (daging kerbau) datang untuk kepentingan puasa lebaran. InsyaAllah permintaan masyarakat akan daging terpenuhi dengan datangnya impor ini. Ini sudah dicek dari karantina, pengawasannya sudah, setelah itu kita bisa edarkan," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di New Priok Container Terminal One (NPCT1), Tanjung Priok, Rabu (12/04).

Baca Juga: Bulog akan Impor 20.000 Ton Daging Kerbau untuk Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Lebaran

Nantinya, daging kerbau tersebut akan dijual ke konsumen kisaran Rp 85.000 hingga Rp 90.000 per kilogram. 

Daging kerbau beku tersebut akan diedarkan di ritel modern dan juga pasar.

Ia menegaskan, daging kerbau beku yang sudah dikemas kiloan tersebut tidak dapat diedarkan untuk kebutuhan industri. Oleh karenanya nantinya Satgas Pangan akan melakukan pengawasan terhadap distribusi daging kerbau ini di pasaran.

Buwas, sapaan akrab Budi Waseso meminta agar daging kerbau yang sudah datang dapat langsung didistribusikan kepada konsumen.

"Saya juga minta untuk bisa langsung didistribusikan dan diprioritaskan untuk konsumen langsung," ujarnya.

Dengan jumlah stok daging kerbau beku yang dikuasai Bulog saat ini diharapkan dapat membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan daging beku sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

“Kami sudah melakukan pengaturan dan percepatan semaksimal mungkin untuk proses kedatangan stok daging impor ini, selanjutnya dengan sarana cold storage dan jaringan infrastruktur yang dimiliki Bulog stok ini sudah langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia agar masyarakat segera mendapatkan langsung dengan harga terjangkau," tambahnya.

Untuk distribusi, Buwas mengatakan baru ada 11 distributor yang memenuhi syarat. Namun distributor yang mengajukan diri untuk ikut mendistribusikan daging kerbau beku sudah lebih dari 100 distributor.

"Distributor baru 11. Yang minta lebih dari 100, tapi yang memenuhi syarat baru 11. Kita juga nanti distribusikan ini di Bulog-Bulog seluruh Indonesia. Jadi kebagian semua," ujarnya.

Baca Juga: Badan Pangan Nasional Pastikan Stok Pangan Yang Didukung Impor Masih Mencukupi

Isy Karim, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan, pasokan daging dalam negeri 60% lebih sudah diperoleh dari sapi lokal. Maka sisanya dipenuhi dari impor, termasuk penugasan impor daging kerbau saat ini kepada Perum Bulog.

"Nah khusus untuk ini daging kerbau adalah penugasan dalam menghadapi HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) seperti puasa dan Ramadan. Kenapa daging kerbau impornya adalah untuk menyeimbangkan, sebagai keseimbangan agar harga daging sapi tidak melonjak terlalu tinggi di atas harga wajar," kata Isy.

Saat ini harga daging sapi rata-rata nasional Rp 137.000 per kilogram. Isy mengatakan, selama puasa ini harga daging sapi mengalami kenaikan 0,5% dibanding bulan lalu, dan 0,75% dibanding minggu lalu.

"Jadi memang tidak signifikan harganya masih dalam rentang kendali masih bisa dimaklumi. Harga daging itu paling tinggi ada di Kaltara sampai Rp 160.000 tapi di Pulau Jawa sangat rendah, bahkan di Bali itu Rp 108.000. Kalau rata-rata nasional Rp 137.000 per kg. Dibanding tahun kemarin tidak banyak berubah," jelas Isy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×