kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

15 Juta masyarakat Indonesia bisa mendapatkan vaksin Covid-19 di akhir tahun 2020


Kamis, 27 Agustus 2020 / 21:50 WIB
15 Juta masyarakat Indonesia bisa mendapatkan vaksin Covid-19 di akhir tahun 2020
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/NZ


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan Virus Corona (Covid-19) Erick Thohir mengungkapkan 15 juta orang bisa mendapatkan vaksin pada tahun 2020.

Hal itu bisa dilakukan bila hasil uji klinis yang dilakukan saat ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan. Pasalnya saat ini Indonesia tengah mendapatkan komitmen 30 juta dosis vaksin tahun 2020. "Kita akan mendapatkan 30 juta vaksin. Kalau 1 orang memerlukan 2 dosis, 15 juta orang yang divaksin kalau uni klinis sesuai," ujar Erick saat rapat dengan Komisi IX DPR, Kamis (27/8).

Indonesia saat ini melakukan kerja sama dengan dua produsen vaksin. Pertama adalah Sinovac dari China yang bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero). Sinovac melakukan transfer teknologi sehingga nantinya Bio Farma dapat memproduksi vaksin tersebut. Indonesia mendapatkan komitmen 20 juta dosis pada tahun 2020 dan 250 juta dosis pada tahun 2021.

Baca Juga: Angka kesembuhan pasien corona Indonesia di atas rata-rata global

Kedua, Indonesia juga melakukan kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) melalui PT Kimia Farma dengan G42. G42 melakukan uji klinis di UEA dengan sampel 45.000 dari 85 suku bangsa. "Sepertinya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bisa menerima uji klinis yang berjalan di UEA," terang Erick.

Kedua jenis vaksin tersebut harus disuntikkan sebanyak dua kali dengan rentang waktu dua minggu. Selain itu Erick bilang vaksin yang ada saat ini tidak berlaku selamanya. "Vaksin yang ditemukan berjangka waktu 6 bulan sampai 2 tahun jadi bukan selamanya," ungkap Erick.

Selain itu vaksin juga baru bisa digunakan untuk orang berusia di atas 18 tahun. Sementara pengembangan terus dilakukan agar vaksin bisa diterima oleh anak-anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×