kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

13,7 Juta Anak 6-11 Tahun Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Efek Samping yang Terjadi


Rabu, 26 Januari 2022 / 09:49 WIB
13,7 Juta Anak 6-11 Tahun Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Efek Samping yang Terjadi
ILUSTRASI. 13,7 Juta Anak 6-11 Tahun Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Efek Samping yang Terjadi


Sumber: Kementerian Kesehatan RI | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Di tengah lonjakan kasus Covid-19, orang tua dihimbau mengajak anak-anaknya untuk suntik vaksin Covid-19. Orang tua tidak perlu khawatir, efek samping vaksin Covid-19 pada anak-anak lebih ringan dibandingkan orang dewasa.

Seperti diketahui, pemerintah telah mulai memberikan vaksin Covid-19 pada anak-anak usia 6-11 tahun sejak Desember 2021. Lalu, bagaimana efek samping vaksin Covid-19 pada anak-anak usia 6-11 tahun?

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satari menyebutkan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping vaksin Covid-19 pada anak-anak usia 6-11 tahun cenderung lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa.

“Dari segi umur, KIPI pada usia muda lebih rendah dari yang usia produktif dan lansia. Jadi tidak benar jika KIPI pada anak lebih tinggi,” kata Hindra, dikutip dari situs Sehat Negeriku Kemenkes.

Berdasarkan data Komnas KIPI, persentase KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 serius berdasarkan kelompok usia yakni pada usia 31-45 tahun jumlah laporan KIPI sebanyak 122 kasus, pada usia 18-30 tahun 97 kasus, usia diatas 59 tahun 77 kasus, usia 46-59 tahun 68 kasus, usia 12-17 tahun terdapat 19 kasus, dan untuk usia 6-11 tahun dilaporkan ada 1 kasus KIPI serius.

Baca Juga: Covid-19 Omicron Masuk Jawa Tengah, Ini Gejala dan Aturan Isolasi mandiri

Dengan tingkat KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 serius yang jauh lebih rendah, membuktikan bahwa pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun aman.

Hasil uji klinis juga menunjukkan tidak ada efek samping yang serius dari penyuntikan vaksinasi Covid-19. Kalaupun ada KIPI sifatnya cenderung ringan dan mudah diatasi.

“Dari uji klinis fase 1 dan 2 vaksin Sinovac yang telah kami lakukan pada anak dan remaja usia 3-17 tahun menunjukkan bahwa reaksi yang dialami cenderung ringan, mayoritas mengalami nyeri lokal, diikuti demam dan batuk. Juga tidak ada laporan yang KIPI serius pada kelompok yang diberi vaksin,” terangnya.

Sementara itu, untuk vaksin Covid-19 Pfizer efek samping yang paling dominan muncul adalah kemerahan, kemudian kelelahan, sakit kepala dan menggigil.

Hindra menekankan berbagai reaksi yang muncul pasca pemberian vaksinasi Covid-19 (KIPI) merupakan bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan. Untuk itu, jika muncul KIPI atau efek samping adalah sesuatu yang wajar setelah suntikan vaksin Covid-19.

Yang harus diperhatikan adalah, derajat efek samping vaksin Covid-19 pada anak-anak usia 6-11 tahun, sebab KIPI memiliki reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang, ada yang bereaksi ringan hingga berat.

Pada reaksi ringan, Hindra menyarankan agar sasaran segera beristirahat pasca vaksinasi. Apabila muncul demam, dianjurkan segera minum obat sesuai dosis dan cukup minum air putih. Kalau ada nyeri di tempat suntikan tetap gerakkan tangan dan kompres dengan air dingin.

Sementara itu, apabila terjadi demam setelah 48 jam penyuntikan vaksinasi, anak harus segera isolasi mandiri dan melakukan tes Covid-19. Jika keluhan tidak berkurang, bisa menghubungi nomor kontak petugas kesehatan yang tertera di kartu vaksinasi atau fasyankes terdekat.

Mengantisipasi terjadinya efek samping vaksin Covid-19, Komnas KIPI juga telah menetapkan contact center yang bisa dihubungi jika ada keluhan dari penerima vaksinasi. Dari fasyankes melaporkan ke Puskesmas, lalu dari Puskesmas maupun RS akan melaporkan ke Dinkes Kab/Kota atau bisa melalui keamananvaksin.kemkes.go.id.

Apabila memang terjadi efek samping serius atau KIPI, maka pasien akan menerima perawatan medis dan seluruh biaya akan ditanggung oleh pemerintah.

Sebagai informasi, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun dimulai secara bertahap pada 14 Desember 2021. Per 23 Januari, dari total sasaran sekitar 26,4 juta anak sudah 13,7 juta anak atau 51,9% yang telah mendapatkan Covid-19 dosis pertama, dan sudah sebanyak 1,6 juta anak atau 6,3% yang mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Pemberian vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun merupakan upaya pemerintah untuk melindungi anak dari potensi penularan Covid-19 terutama varian Omicron. Mengingat anak adalah salah satu kelompok yang sangat rentan terinfeksi virus, sehingga membutuhkan perlindungan tambahan guna meningkatkan kekebalan tubuhnya.

Saat ini kasus Covid-19 kembali melonjak. Melansir data Satgas Covid-19, hingga Selasa (25/1) ada tambahan 4.878 kasus sehingga total menjadi 4.294.183 kasus positif Corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 869 orang sehingga menjadi sebanyak 4.125.080 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia bertambah 20 orang menjadi sebanyak 144.247 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 24.856 kasus, bertambah 3.989 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Itulah efek samping vaksin Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun. Jangan lagi ragu membawa anak-anak untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×