kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.612   -36,00   -0,22%
  • IDX 8.108   64,18   0,80%
  • KOMPAS100 1.121   7,33   0,66%
  • LQ45 792   7,41   0,94%
  • ISSI 285   2,48   0,88%
  • IDX30 415   3,88   0,94%
  • IDXHIDIV20 471   3,16   0,67%
  • IDX80 124   1,18   0,96%
  • IDXV30 133   0,41   0,31%
  • IDXQ30 131   1,16   0,89%

13 Temuan BPOM di Dapur MBG Terkait KLB Keracunan


Kamis, 02 Oktober 2025 / 08:39 WIB
13 Temuan BPOM di Dapur MBG Terkait KLB Keracunan
ILUSTRASI. BPOM mengungkap 13 temuan pada satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang terkait dengan kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan program makan bergizi gratis (MBG).


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkap 13 temuan pada satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang terkait dengan kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan program makan bergizi gratis (MBG). 

Ketiga belas temuan di dapur MBG itu ditelusuri berdasarkan laporan KLB keracunan makanan yang terjadi pada Agustus-September 2025. 

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyampaikan informasi soal 13 temuan dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI yang membahas kasus-kasus keracunan MBG pada Rabu (1/9/2025). 

Dikutip dari informasi pemaparan Kepala BPOM, ketigabelas temuan yang dicatat dari KLB keracunan makanan adalah sebagai berikut: 

1. SPPG tidak memiliki standar Badan Gizi Nasional (BGN) dan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). 

2. Pengendalian hama/vektor belum efektif. 

3. Fasilitas pendingin bahan makanan tidak memadai (jumlah, kesesuaian suhu, dan kalibrasi). 

4. Tempat pencucian dan fasilitas pengering ompreng tidak memadai. 

5. Pembersihan peralatan dan tray kurang optimal. 

6. Pembersihan bangunan dan lingkungan kurang optimal. 

Baca Juga: BGN Klaim 198 Dapur MBG Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

7. Pemilihan/penerimaan/penyimpanan bahan baku tidak sesuai standar. 

8. Suhu dan waktu pemasakan tidak tercapai. 

9. Tidak dilakukan pemantauan tahap kritis, di antaranya suhu lemari pendingin dan suhu internal produk. 

10. Penjamah pangan belum terpapar pengetahuan terkait keamanan pangan. 

11. Praktik baik selama proses pengolahan tidak dilaksanakan/tidak konsisten, misalnya penggunaan masker, sarung tangan, dan hair net (penutup kepala). 

12. Distribusi makanan lebih dari 4 jam setelah proses pemasakan. 

13. Distribusi MBG ke sekolah tidak berdasarkan urutan batch waktu pemasakan/makanan bercampur antar batch. 

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, juga mengungkapkan bahwa mayoritas SPPG yang menimbulkan keracunan makanan MBG terpantau baru beroperasi. 

Data mengungkapkan bahwa 18 dari 19 SPPG yang terkait kejadian KLB ternyata beroperasi kurang dari sebulan. 

"Berdasarkan data kami sebagai pengawas, kejadian terjadinya masalah ratusan kasus dan ribuan anak-anak kita jadi korban karena di SPPG-nya yang menjadi problem. Dan mungkin mayoritas dari mereka belum memiliki sertifikat laik hygiene sanitation," ungkap Taruna. 

Tonton: Semangka MBG Setipis Tisu, Ombudsman: Permainan Bahan Baku

"Data ini menunjukkan, 18 dari 19 SPPG yang bermasalah tadi ternyata itu semua yang masih menimbulkan masalah sekarang ini (keracunan makanan). Sehingga kita lihat mulai dari bulan Juli sampai dengan September awal ini, itu meningkat karena masalahnya di SPPG tersebut," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa jumlah korban keracunan makanan MBG total menjadi 6.457 orang hingga 30 September 2025. 

Data tersebut berasal dari laporan pelaksanaan MBG di tiga wilayah, yakni 1.307 orang menderita keracunan di wilayah I (Pulau Sumatera), 4.147 orang keracunan di wilayah II (Jawa), dan 1.003 orang keracunan di wilayah III (Indonesia Timur).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPOM Ungkap 13 Temuan di Dapur MBG yang Terkait KLB Keracunan"

Selanjutnya: Dolar AS Menguat Kamis (2/10) Pagi, Mahkamah Agung Tunda Putusan Soal Pejabat The Fed

Menarik Dibaca: IHSG Berpotensi Menguji Support, Cek Rekomendasi Saham dari Sinarmas Sekuritas (2/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×