Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Vaksin Covovax merupakan vaksin dengan teknologi platform rekombinan protein subunit glikoprotein spike menggunakan vaksin adjuvant Matrix-M1. Vaksin ini diproduksi oleh Serum Institute of India Pvt. Ltd., India (SII).
"Evaluasi aspek keamanan, imunogenisitas, dan efikasi Vaksin Covovax mengacu pada data uji pre-klinik dan uji klinik yang dilakukan di Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Inggris, dan Afrika Selatan," jelas Penny.
Untuk memastikan khasiat dan keamanan Vaksin Covovax telah memenuhi persyaratan evaluasi vaksin yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, SII juga telah melakukan uji klinik fase 2/3 di India.
Hasil evaluasi secara rinci dari aspek keamanannya, kejadian efek samping yang dilaporkan dari uji klinik Vaksin Covovax umumnya bersifat ringan hingga sedang.
Adapun efek samping yang paling sering dilaporkan, antara lain:
- Nyeri lokal (23,9% -3 2%)
- Tenderness (9,9% – 11,4%)
- Sakit kepala (15,5% – 19,9%)
- Kelelahan/fatigue (8,7% – 17,9%)
- Nyeri otot/myalgia (8,5% – 15,5%)
- Demam (3,5% – 14,4%)
Dari aspek khasiat atau efikasi Vaksin Covovax, hasil pengamatan tujuh hari setelah pemberian dosis kedua pada dewasa usia 18 tahun atau lebih dengan status imun negatif (seronegatif) berkisar antara 89,7% – 90,4% pada semua kasus COVID-19 dengan berbagai tingkat keparahan, sementara pada kasus dengan tingkat keparahan sedang – berat berkisar antara 86,9% -100%.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Jenis Vaksin Covid-19 di Indonesia yang Telah Dapat Izin Penggunaan Darurat dari BPOM" dan "Tanya Jawab Seputar Vaksin Covid-19 Zifivax"
Selanjutnya: 2 Ikhtiar melawan virus Covid-19 ala Satgas, apa saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News