Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Minggu (13/2), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sudah ada 1.090 pasien meninggal di masa varian Omicron mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia.
Dari 1.090 pasien yang meninggal, sebanyak 68% di antaranya belum divaksinasi lengkap. Vaksinasi dua dosis menjadi salah satu upaya mencegah pasien mengalami gejala berat hingga kematian.
Hanya, dari 1.090 pasien yang meninggal, 52% tanpa komorbid. Untuk pasien komorbid yang meninggal, kebanyakan menderita diabetes melitus. Sebanyak 15% memiliki penyakit penyerta lebih dari satu.
Kemudian, dari 1.090 pasien yang meninggal, 51% adalah non-lansia. Yang menyedihkan, 37 pasien Covid-19 yang meninggal atau 3% di antaranya adalah anak-anak usia 0-5.
Baca Juga: Indonesia Catat 57.049 Kasus Covid-19, Rekor Tertinggi Baru Kasus Harian
"Kembali kami mengimbau masyarakat, termasuk anak-anak dan kelompok lanjut usia, untuk segera melengkapi vaksinasi karena vaksinasi telah terbukti mampu melindungi dari risiko gejala berat hingga kematian akibat terpapar Covid-19," kata Siti Nadia Tarmizi, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dalam keterangan tertulis, Selasa (15/2).
"Tidak ada lagi alasan untuk tidak mau divaksinasi melihat data-data yang ada,” tegasnya.
Hanya, Nadia mengungkapkan, dibanding angka kematian di masa dominasi varian Delta pada 2021 lalu, jumlah pasien yang meninggal di periode Omicorn masih sangat jauh.
Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 Per 15 Februari: Penambahan Vaksinasi 1,3 Juta Dosis
Misalnya, pada Senin (14/2), jumlah kasus meninggal akibat Covid-19 sebanyak 145 orang, jauh dibandingkan dengan puncak varian Delta yang menyentuh angka 1.800 orang.
“Untuk menekan korban akibat terinfeksi COVID-19, penguatan pelayanan kesehatan terus dilakukan, selain upaya pencegahan melalui percepatan laju vaksinasi, testing, dan tracing," ujar dia.
Dari sisi kapasitas rumahsakit, per Senin (14/2), pasien yang dirawat ada di 32% dari total ketersediaan tempat tidur dan isolasi.
"Artinya, rumahsakit kita masih memiliki kapasitas yang sangat baik untuk menampung pasien Covid-19. Angka ini baru sementara dan kapasitas ini masih dapat terus ditingkatkan jika memang diperlukan,” sebut Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News