CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

1.000 TKI di Hongkong antusias ikuti edukasi


Senin, 11 Mei 2015 / 10:04 WIB
1.000 TKI di Hongkong antusias ikuti edukasi
ILUSTRASI. Kastil Neuschwanstein dan beberapa destinasi liburan ke tiga negara Eropa dari Panorama Tours.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

HONG KONG. Animo para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hongkong untuk mengikuti edukasi mengenai wirausaha sangat antusias. Tak kurang dari 1.000 orang turut dalam kegiatan tersebut, Minggu (10/5) kemarin.

Kegiatan bertajuk "Mandiri Sahabatku" tersebut digelar oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Bank Mandiri untuk memberi bekal kepada para TKI setelah tidak lagi bekerja.

Dalam edukasi itu, para TKI mendapatkan pembekalan dari Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi, motivational talk dari Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, serta cerita inspiratif dari alumni Mandiri Sahabatku tahun 2011, Anno Juni yang kini menjadi pemilik pabrik krupuk dan beberapa usaha lain dengan pendapatan bulanan Rp 100 juta.

Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan program ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian perseroan kepada para buruh migran agar mampu mandiri saat kembali ke Indonesia dan tidak perlu kembali bekerja sebagai buruh migran.

"Kami sangat gembira dengan animo buruh migran yang terus meningkat atas program ini. Hal ini tentu tak lepas dari hubungan erat yang telah terjalin antara alumni program Mandiri Sahabatku dengan buruh migran lain sehingga informasi mengenai keberhasilan program ini tersebar luas di kalangan buruh migran," ujarnya dalam pernyataan yang diterima Kompas.com.

Menurut Hery, keberhasilan tersebut terlihat dari kenaikan pendapatan yang diperoleh beberapa alumni program, yaitu dari gaji bulanan sebesar sekitar 4.100 dollar Hongkong atau sekitar Rp 8 juta per bulan menjadi omset penjualan rata-rata lebih dari Rp 50 juta per bulan.

Sementara Nusron Wahid mengatakan, pihaknya sangat mendukung program Mandiri Sahabatku karena program ini terbukti telah meningkatkan kesejahteraan BMI.

"Kalau buruh migran sejahtera, masyarakat Indonesia juga sejahtera. Kalau sudah sejahtera, BMI bukan lagi Buruh Migran Indonesia, tapi Bos Mandiri Indonesia," tuturnya. (Tri Wahono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×