kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

100 Koperasi besar Indonesia bukukan akumulasi aset Rp 66,6 triliun


Kamis, 25 Februari 2021 / 13:11 WIB
100 Koperasi besar Indonesia bukukan akumulasi aset Rp 66,6 triliun
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki saat?peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah koperasi besar di tanah air berhasil membukukan aset dan volume usaha lebih dari Rp 100 miliar hingga mencapai Rp 10 triliun.  Apresiasi tersebut diberikan oleh Majalah Peluang dibarengi dengan peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki, di Gedung Smesco Jakarta.

Penulis buku 100 KBI Irsyad Muchtar mengatakan, penilaian 100 koperasi besar mengacu pada laporan tahun buku 2019. Selain itu, nilai tambah lainnya adalah aspek manajemen, penguasaan teknologi informasi terkini dan peduli lingkungan.  

“Dari 100 koperasi besar yang sudah kami himpun tercatat akumulasi aset sebesar Rp 66,6 triliun dengan volume usaha Rp 59,7 triliun dan anggota 5.490.660 orang,” kata Irsyad dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id pada Kamis (25/2).

Baca Juga: Ini 3 kemudahan UMKM setelah terbitnya PP 7/2021

Irsyad menjelaskan buku setebal 250 halaman itu tidak hanya memuat 100 koperasi besar, tetapi juga memuat  200 koperasi besar lainnya dengan kategori progresif dan potensial. “Kami telah himpun sedikitnya 500-an koperasi beraset mulai dari Rp 10 miliar hingga triliunan rupiah. Lalu, kami pilih 300 koperasi saja yang masuk kriteria koperasi besar dengan pengelompokan pada tiga  kategori yaitu 100 Besar, 100 Progresif dan 100 Potensial,” kata Irsyad. 

Lebih lanjut sudah sejak 10 tahun terakhir, pihaknya aktif memantau perkembangan koperasi di tanah air, terutama terhadap koperasi-koperasi skala bisnis yang besaran aset, volume usaha maupun anggotanya tumbuh signifikan.  Selain rutin melakukan penelusuran langsung ke kantor-kantor koperasi tersebut, Ia juga aktif melakukan komunikasi via telepon dengan pengurus koperasi, menerima kiriman buku RAT, hingga penggalian data di Kementerian Koperasi dan UKM.

Hasilnya, dapat dihimpun sekitar 500 koperasi yang terbilang layak bisnis. Dari total 300 koperasi besar yang termuat di buku ini  mencatat akumulasi aset sebesar Rp 85,102 triliun dengan volume usaha Rp 75,895 triliun dan melayani anggota sebanyak 7.569.339. 

Jumlah aset tersebut, berkontribusi 55,9% terhadap total aset koperasi nasional, pada periode yang sama sebesar Rp 152,113 triliun, volume usaha Rp 154,178 triliun dan dengan total anggota 22.463.738 orang. Sedangkan kontribusi berdasar volume usaha sebesar 49,2% dan 33,7% untuk total anggota.

Baca Juga: Perum Perindo bidik kenaikan penjualan dua kali lipat pada 2021

MenkopUKM Teten Masduki mengatakan, adanya buku tersebut bukan hanya sebagai referensi atas hasil Rating Koperasi Indonesia berdasarkan parameter yang telah ditetapkan, khususnya omzet, aset dan jumlah anggota. Namun juga menjadi pembelajaran bagi koperasi lainnya dan masyarakat bahwa koperasi Indonesia layak untuk diperhitungkan keberadaannya.

Teten menambahkan, dengan adanya profil koperasi penerima award, maka koperasi Indonesia yang besar dan mengakar dapat menjadi role model bagi pengembangan koperasi ke depannya. "Bukan hanya besar dari sisi perolehan omzet, namun juga mengakar pada kekuatan anggotanya yang menjadi ciri khas koperasi," ujar Teten.

Dalam buku yang terbit untuk keempat kalinya sejak 2012 ini, masih terlihat dominasi sejumlah koperasi unggulan lama, seperti Kospin Jasa Pekalongan, Jawa Tengah, Koperasi Kredit Lantang Tipo, Sanggau Kalimantan Barat, KSPPS UGT Sidogiri Pasuruan, ataupun Koperasi Telekomunikasi Selular Jakarta. Kendati demikian terdapat peningkatan signifikan  dari pencapaian aset, volume usaha dan anggotanya.  

Kategori I adalah apresiasi untuk koperasi dengan aset di atas Rp 1 triliun, Kategori II adalah koperasi dengan aset Rp 500 miliar sampai dengan di bawah Rp 1 triliun, dan Kategori III koperasi dengan aset Rp 100 miliar sampai dengan di bawah Rp 500 miliar.

Di kategori I, Kospin Jasa Pekalongan masih sebagai pemuncak koperasi besar tahun 2021 dengan besaran aset di atas Rp 1 triliun. Per tahun buku 2019 membukukan aset Rp9,6 triliun atau naik dibanding tahun 2017 sebesar Rp 7 triliun. Urutan kedua, KSP Sahabat Mitra Sejati dengan aset Rp 4,4 triliun dari sebelumnya Rp 2,5 triliun.

Berikutnya  koperasi dengan  pencapaian aset  tahun buku 2019 hingga urutan 10 besar adalah KSP Sejahtera Bersama Bogor (Rp 3,1 triliun), KSP CU Lantang Tipo, Sanggau (Rp 3 triliun), Mandiri Healthcare, Jakarta (Rp 2,7 triliun),  KSPPS BMT UGT Sidogiri Pasuruan (Rp 2,6 triliun), KSP CU Pancur Kasih, Pontianak (Rp 2,5 triliun), KSP Mitra Dhuafa, Jakarta (Rp 1,9 triliun); Kisel, Jakarta (Rp 1,6 triliun), dan KSP Kopdit Keling Kumang, Sekadau (Rp 1,5 triliun). 

Baca Juga: BUJT wajib alokasikan 30% lahan rest area untuk UMKM, ini tanggapan Waskita Toll Road

Koperasi kelas triliuner lainnya adalah Koperasi Astra, Jakarta (Rp 1,2 triliun), KSP Kopdit Pintu Air Maumere (Rp 1,1 triliun), KSPPS BMT Bina Umat Sejahtera, Lasem (Rp 1,1 triliun), dan KWSG, Gresik (Rp 1,0 triliun).

Apresiasi untuk koperasi Kategori II diberikan kepada Kopkar Wijaya Karya, Jakarta (Rp 950 miliar), Kopdit Sangosay, Bajawa (Rp 790 miliar), KSPPS BMT Maslahah Sidogiri (Rp 737 miliar), dan KSP Nasari, Semarang (Rp 664 miliar). Apresiasi koperasi di kategori III diberikan kepada KSP Makmur Mandiri (Rp 500 miliar), Kopkar Sampoerna, Surabaya (Rp 417 miliar), dan KSPPS Fastabiq Khoiro Ummah, Pati (Rp 347 miliar). 

Kemudian, koperasi dengan penggunaan IT terbaik diberikan kepada KSP Kopdit Keling Kumang, Sekadau, Koperasi Astra Jakarta, KAN Jabung Malang, dan KSP Sejahtera Bersama, Bogor. Terakhir, koperasi dengan Peduli Sosial terbaik diberikan kepada KSP Kopdit Pancur Kasih Pontianak, Koperasi Tankers Pertamina Perkapalan Jakarta, KPBS Pangalengan. Sedangkan koperasi dengan IT dan sekaligus Peduli Sosial terbaik direbut oleh Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia.

Selanjutnya: Nilai pengadaan barang dan jasa pemerintah pada 2021 mencapai Rp 1.214 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×