kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

100 hari Jokowi-Ma'ruf Amin dinilai minim gebrakan untuk pertumbuhan ekonomi


Senin, 27 Januari 2020 / 19:50 WIB
100 hari Jokowi-Ma'ruf Amin dinilai minim gebrakan untuk pertumbuhan ekonomi
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kanan) bersiap memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (17/1/2020). Ratas itu membahas persiapan Piala Dunia FIFA U-20 tahun 2021.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

Tak hanya soal investasi, dalam kepemimpinan Jokowi selama 100 hari ini, Faisal melihat tidak ada kebijakan Jokowi yang ditujukan untuk mendorong ekspor. Padahal, menurut Faisal, ekspor merupakan salah satu hal yang sering diungkit oleh Jokowi. Ekspor pula lah yang menjadi satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Pemerintah seharusnya melakukan evaluasi selama lima tahun terakhir. Pemerintah kan pernah menargetkan pertumbuhan ekonomi di 7%, itu tidak tercapai karena apa. Memang ada faktor eksternal. Tetapi kan tidak semuanya kita bisa bilang pengaruh global, kebijakan dalam negeri juga harus dievaluasi, seperti kebijakan ekspor. Mengapa semakin buruk di 2 tahun terakhir, defisit neraca dagang dan CAD meningkat," tutur Faisal.

Baca Juga: Pertumbuhan uang kartal per Desember 2019 capai 5,9%, apa kata ekonom?

Lebih lanjut, Faisal berpendapat hal-hal yang justru tak menjadi rencana Jokowi dalam beberapa tahun terakhir justru menjadi fokus saat ini. Misalnya proyek pembangunan ibu kota baru. Dia menilai, pembangunan ibu kota negara justru yang paling jelas progresnya hingga saat ini. 

Faisal menilai, bila pemerintahan Jokowi tetap seperti saat ini, dia khawatir target-target jangka panjang yang ditetapkan pemerintah tidak akan tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×