kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.403.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.718   7,00   0,04%
  • IDX 8.657   -53,52   -0,61%
  • KOMPAS100 1.182   -11,11   -0,93%
  • LQ45 848   -7,02   -0,82%
  • ISSI 309   -1,55   -0,50%
  • IDX30 438   -4,20   -0,95%
  • IDXHIDIV20 507   -6,34   -1,24%
  • IDX80 132   -1,12   -0,84%
  • IDXV30 139   -1,90   -1,35%
  • IDXQ30 139   -1,98   -1,40%

10 Penyakit Terbanyak Akibat Banjir Sumbar, ISPA Tertinggi


Selasa, 09 Desember 2025 / 19:07 WIB
10 Penyakit Terbanyak Akibat Banjir Sumbar, ISPA Tertinggi
ILUSTRASI. Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kementerian Sosial dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menghibur anak-anak pengungsi korban bencana alam di posko pengungsian Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, Selasa (9/12/2025). Kegiatan pemulihan trauma tersebut guna memberikan dukungan psikososial melalui berbagai aktivitas hiburan untuk anak-anak pengungsi korban bencana hidrometeorologi Aceh. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/tom.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak banjir di Sumatera Barat turut menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat terdampak. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyebut berdasarkan Pusat Krisis (Puskris) Kementerian Kesehatan ada 10 penyakit terbanyak yang ditemukan di tengah masyarakat. 

"ISPA merupakan kasus penyakit yang tertinggi tercatat di wilayah terdampak Sumatera Barat mencapai 181 kasus," katanya dalam keterangan resmi dikutip Senin (8/12/2025). 

Selain itu, ada demam dengan 131 kasus, darah tinggi 103 kasus, infeksi kulit 79 kasus, alergi 54 kasus, flu 43 kasus, nyeri otot 34 kasus, sakit kepala 32 kasus, vertigo 30 kasus dan asam lambung 28 kasus. 

Baca Juga: Update, Korban Banjir Sumatra & Aceh 961 Jiwa Per Senin (8/12)

Di luar kasus yang ditemukan di lapangan, Puskris menyiagakan untuk mengantisipasi potensi beberapa peningkatan penyakit seperti diare dan ISPA; berbasis pada zoonosis; penyakit leptospirosis; serta potensi penyakit lainnya yaitu malaria, DBD, chikungunya, campak, difteri dan pertussis. 

Kepala Bidang SDK Dinas Kesehatan Sumbar Saiful Jamal mengatakan kondisi air dan sanitasi menjadi perhatian dinas kesehatan. 

Saiful mengatakan, tim kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan dari Dinas Kesehatan Sumbar dan berbagai pihak telah turun ke lapangan. Tim ini memantau potensi kondisi yang dapat memicu terjadinya penyakit di tengah masyarakat di wilayah kabupaten dan kota terdampak. 

Baca Juga: BNPB Laporkan 921 Korban Jiwa Banjir Sumatra-Aceh, Ribuan Mengungsi

"Kami memantau ketersediaan air dan sanitasi di lokasi pengungsian. Tim Kesehatan Lingkungan juga menghitung kebutuhan toilet portabel, memastikan ketersediaan air dan sanitasi, serta memantau penyakit yang mungkin berkembang setiap hari," ungkapnya. 

Baca Juga: Prabowo Restui Bantuan Rp 60 Juta per Rumah untuk Masyarakat Terdampak Banjir Sumatra

Selanjutnya: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (10/12) di Jabodetabek, Daerah Ini Turun Hujan Lebat

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (10/12) di Jabodetabek, Daerah Ini Turun Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×