kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tawa Setnov saat Ical ingin Golkar incar wapres


Rabu, 24 Mei 2017 / 10:23 WIB
Tawa Setnov saat Ical ingin Golkar incar wapres


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto tertawa mendengar wacana dari Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie yang menghendaki calon wakil presiden dari Golkar untuk menemani Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

Novanto mengaku, hingga saat ini belum ada satu kader yang cocok untuk menemani Jokowi diusung di Pilpres 2019, termasuk dirinya. "Hahaha, belum ada yang cocok jadi cawapres dari Golkar," ucapnya seraya tertawa.

Terpenting, kata Novanto, saat ini Golkar bisa meraih target 30% kemenangan di Pileg dan bisa mengantarkan Jokowi kembali menjabat sebagai presiden di periode kedua. Selain itu, dia juga berharap agar Golkar bisa tetap selamat saat pemilihan pilpres berlangsung. "Saya ini doa setiap hari agar Golkar selamat. Itu saja, tidak ada yang lain-lain," katanya.

Rapimnas Partai Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (24/5), telah menunjuk Setya Novanto untuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar guna kemenangan di Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

Novanto yang juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar mengatakan akan segera berkomunikasi dengan partai pendukung Presiden Jokowi pada 2014.
"Segera setelah ini saya akan komunikasi dengan NasDem, Hanura, PDIP khususnya yang selama ini mendukung pemerintah Jokowi," paparnya.

Dengan begitu, kata dia, pencalonan Jokowi sebagai calon presiden di 2019 dapat segera terealisasi dan memaksimalkan seluruh komponen yang ada.

Selain itu, pencalonan Jokowi juga akan terus dilakukan oleh Golkar di tingkat daerah baik provinsi dan kabupaten seluruh Indonesia dengan menginstruksikan seluruh kader menyosialisasikan Jokowi sejak dini. "Seluruhnya. Daerah tingkat I dan II akan turun untuk sosialisasi Jokowi menjadi capres," ucapnya.

Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham menjelaskan pencalonan cawapres dari partai berlambang pohon beringin itu, harus melalui mekanisme yang berlaku di aturan mereka. Tidak secara serta-merta, Rapimnas yang dilaksanakan hari ini dapat mengusulkan beberapa nama cawapres untuk diusung oleh partai Golkar. "Masukan boleh saja, tapi kami juga punya mekanisme sendiri untuk memilih calon wakil presiden dan ranahnya bukan di sini," jelas Idrus.

Apa yang disampaikan Idrus adalah untuk menyikapi permintaan dari Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie untuk mengusung cawapres menemani Jokowi. Kata Idrus, nantinya mereka akan melakukan konsultasi kepada Presiden mengenai siapa yang layak untuk mendampingi Jokowi di Pilpres 2019. Saat ini, Golkar, tetap fokus membahas strategi pemenangan di pileg dan pilpres 2019.

"Kami saat ini masih fokus dulu untuk pemenangan. Urusan cawapres, nanti bersama-sama dengan presiden di pertemuan lain," tuturnya.

Sebelumnya, Aburizal Bakrie ingin partainya mengusung kandidat wakil presiden untuk menemani Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Ical, begitu dia disapa, menegaskan hingga saat ini, hubungan pemerintah dan Golkar tetap baik layaknya seorang sahabat.

Keyakinan Ical berdasar pada prinsip 'Tidak ada orang yang tidak bisa tergantikan'. "Kenapa tidak? Semua orang bisa menggantikan. Saya kira wajar saja kalau yang menemani nanti putra-putri terbaik Golkar," katanya.

Menurut Ical, saat ini posisi Cawapres dari Golkar masih kosong. Mengingat usungan Golkar pada Rapimnas sebelumnya hanya menunjuk Jokowi sebagai capres.

(Amriyono Prakoso)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×