kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semua harga barang dan jasa naik


Selasa, 25 Juni 2013 / 07:53 WIB
Semua harga barang dan jasa naik


Reporter: Fahriyadi | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Beban masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bakal semakin besar. Bukan hanya harga sembilan bahan pokok (sembako) saja yang naik, bandrol produk lain, baik barang dan jasa segera meningkat. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) akan menaikkan harga-harga barang sekitar 1%-10%.


Ketua Harian Asosiasi Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta, berkata, dampak kenaikan harga BBM kepada ritel hanya 1%. Ia berharap bahwa kenaikan harga BBM dibarengi dengan perbaikan infrastruktur guna menekan komponen biaya yang lebih besar. Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ernovian G. Ismy, harga produk tekstil naik 1%-3% pasca kebijakan BBM terbaru


Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi), Franky Sibarani, menyatakan pihaknya segera merespon kenaikan harga BBM. Namun ia belum mau membocorkan rencana itu. Pastinya, Gapmmi menghitung, kenaikan harga BBM memperbesar biaya faktor produksi di industri makanan dan minuman sebesar 0,5%-2%


Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, menambahkan, rata-rata kenaikan harga barang pada saat ini sebesar 5%-10%. Selain faktor kebijakan BBM, peningkatan itu juga akibat melemahnya nilai tukar rupiah, di atas Rp 10.000 per dollar Amerika Serikat (AS).


Mengingat, pengusaha menggunakan bahan baku impor yang mencapai 30% per sektor. "Idealnya, nilai tukar rupiah Rp 9.700 per dollar AS," tandas Sofjan, kemarin.


Perhitungan Apindo, harga barang masih bisa melonjak lebih besar jika pemerintah terlalu lama menetapkan kebijakan tarif angkutan umum.  "Mulai Senin, biaya angkutan laut trailer di Tanjung Priok telah naik 30%," jelas Sofjan.


Jika pemerintah tak tegas mengatasi masalah ini, pengusaha khawatir, harga barang akan semakin mahal saat puasa dan lebaran. Soalnya, saat ini pengusaha sedang gencar-gencarnya mengirimkan barang-barang untuk menghadapi lonjakan permintaan di bulan puasa dan lebaran.


Meski demikian, pengusaha berkomitmen untuk memenuhi tingginya permintaan barang saat puasa dan lebaran nanti. Mereka siap memasok seluruh kebutuhan dan menjanjikan  tidak akan terjadi kelangkaan barang, sehingga bisa menghindari terjadinya gejolak harga.


Janji ya!     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×