kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Ekonomi nasional akan lebih baik di 2014


Senin, 24 Juni 2013 / 17:17 WIB
BI: Ekonomi nasional akan lebih baik di 2014
ILUSTRASI. Harus Tahu! Inilah 4 Bagian Tubuh yang Sering Dilupakan Saat Memakai Sunscreen


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio meyakini perekonomian Indonesia akan membaik pada tahun 2014. Kondisi ini, terutama ditopang oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah.

"Konsumsi rumah tangga akan jadi penopang terbesar, tingkat inflasi yg rendah, dan peningkatan pendapatan upah, serta menjelang pemilu 2014," kata Perry saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR.

Perry menjelaskan, bahwa peningkatan sumber pendapatan akan didukung dari permintaan domestik yang kuat. Ditambah lagi, ekonomi dunia tahun 2014 akan lebih baik.

Selain itu, ekonomi di Amerika Serikat tumbuh lebih baik. Di Eropa juga akan meningkat terkait kebijakan ekonomi dan moneter. Begitu juga di Asia dan China sebagai lokomotoif ekonomi global akan menunjukkan tren positif. Begitu juga India,"kata Perry.

Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2014 mencapai 3,8%, naik dibandingkan tahun ini yang mencapai 2,3%. Peningkatan ini, diyakini akan diikuti membengkaknya volume perdagangan. "Kondisi ini akan memperbaiki kinerja ekspor Indonesia,"kata Perry.

Menyangkut masalah inflasi, Perry menjelaskan bahwa asumsi inflasi dalam RAPBN 2014 tidak berubah dibandikangkan dalam rapat pembahasan pertama pada Kamis, (20/6) lalu.

Perry menambahkan, perkiraan inflasi pada tahun depan diproyeksi tetap berada pada kisaran 3,5%- 5,5%. "Atau kisaran sama dengan plus minus 4,5%," kata Perry.

Pada 2014, lanjut Perry,  inflasi juga akan lebih rendah dari tahun 2013 meskipun baru saja dilakukan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Menurutnya, lonjakan inflasi pasca BBM naik hanya akan berlangsung temporer. "Kami perkirakan inflasi hanya berlangsung selama tiga bulan. Setelah itu, situasinya akan kembali normal," pungkas Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×