kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah ogah revisi target penurunan kemiskinan


Kamis, 10 Januari 2013 / 15:59 WIB
Pemerintah ogah revisi target penurunan kemiskinan
Sutradara?Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings puji kemampuan akting komedi dari Awkwafina.


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can


JAKARTA. Pemerintah tidak akan merevisi target penurunan angka kemiskinan 2013 di tengah perlambatan ekonomi global. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan mempercepat pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan secara bersama-sama.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan proyek percontohan percepatan penanggulangan kemiskinan ini akan dilakukan di 8 - 10 kecamatan yang tersebar di seluruh koridor ekonomi seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Menurutnya, percepatan ini dilakukan dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi dan tokoh masyarakat.

Pemerintah juga akan tetap menjalankan program penanggulangan kemiskinan yang sudah ada. Hanya, Armida bilang, program itu dikerjakan secara bersama-sama alias keroyokan dengan semua kementerian. Sehingga, dia menilai perbaikan kesejahteraan  dapat lebih terasa dari semua sisi, misalnya peningkatan kualitas pendidikan, infrastruktur, dan sarana kesehatan. Catatan saja, pada 2013 ini pemerintah mematok target penurunan angka kemiskinan menjadi sekitar 9,5% - 10,5% dari jumlah penduduk.

Untuk mendukung pengurangan angka kemiskinan pemerintah juga akan mendorong penciptaan kesempatan kerja. Seperti diketahui, pada tahun 10013 ini Presiden Yudhoyono menginstruksikan penciptaan kesempatan kerja bersih (nett) sebanyak satu juta orang. "Dalam sejarah, penciptaan kesempatan kerja baru (nett) sebesar 640.000 orang," kata Armida.

Jika proyeksi asumsi pertumbuhan ekonomi 6,8% Armida mengatakan penciptaan kesempatan kerja baru hingga 1 juta orang (nett) bisa tercapai. Setidaknya ada dua upaya yang akan dilakukan. Pertama, peningkatan angkatan kerja tak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Armida, bisanya angkatan kerja per tahun sekitar 800.000 orang, nah dengan upaya khusus ini angkatan kerja diturunkan menjadi sekitar 700.000 orang.  Sisanya akan diperbaiki kualitasnya dengan memberikan kesempatan melanjutkan sekolah. "Beasiswa untuk siswa miskin cakupannya diperluas, sehingga drop outnya berkurang," kata Armida.

Langkah kedua, elastisitas penciptaan lapangan kerja (nett) akan diasumsikan sekitar 250.000 orang setiap 1% pertumbuhan ekonomi. Namun, karena tahun 2013 masih ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari target, maka perlu upaya khusus untuk bisa mencapai target penciptaan kesempatan kerja baru tersebut.

Jika target pertumbuhan ekonomi lebih rendah maka penciptaan kesempatan kerja baru juga bisa lebih rendah. "Realistisnya sekitar 700.000 orang," ungkap Armida.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan, elastisitas pertumbuhan ekonomi terhadap lapangan kerja tidak sebesar dulu ketika struktur industri masih didominasi oleh industri padat karya. Dia beralasan industri padat modal sudah mulai meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×