kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian Pekerjaan Umum prioritaskan pembangunan koridor ekonomi


Senin, 03 Januari 2011 / 11:58 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum prioritaskan pembangunan koridor ekonomi


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan tahun ini. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Ahmad Hermanto Dardak mengatakan, sebanyak 51,4% dari anggaran kementerian akan dipakai untuk membangun infrastruktur koridor ekonomi di enam lokasi.

Keenam lokasi tersebut antara lain koridor I Pantai Utara Jawa, koridor II Lintas Timur Sumatera, koridor III Lintas Selatan Kalimantan, koridor IV Trans Sulawesi, koridor V jalur Bali-Nusa Tenggara dan koridor VI Papua. Hermanto mengatakan, proyek infrastruktur ekonomi ini merupakan proyek multiyears yang ditargetkan rampung pada 2014 mendatang.

Pembangunannya sendiri, menurut Hermanto, ditujukan untuk mendukung kelancaran arus distribusi komoditas yang menjadi sektor prioritas di wilayah-wilayah tersebut, seperti crude palm oil (CPO) dan karet dari Pulau Sumatera serta industri makanan dan kendaraan bermotor dari Pulau Jawa. “Namun yang pasti bukan hanya jalan untuk konektivitas dan peningkatan kelancaran barang dan jasa saja yang kami kerjakan tapi juga infrastruktur pendukung seperti dukungan air baku untuk pusat-pusat pertumbuhan di daerah itu, sehingga bisa meningkatkan efektivitas koridor ekonomi yang direncanakan,” paparnya, Senin (3/1).

Menurut Hermanto, pembangunan proyek infrastruktur untuk koridor ekonomi ini bentuknya beragam. Ada yang digunakan untuk pemeliharaan jalan, peningkatan struktur jalan, pembangunan pemeliharaan dan penggantian jembatan strategis. Dia mencontohkan, Pantai Utara Jawa misalnya pemerintah memprioritaskan jalan layang Merak dan Balaraja sebagai akses ke pelabuhan dan juga jalan lingkar luar untuk akses ke Tanjung Priok.

Sementara sisa anggaran Kementerian Pekerjaan Umum lainnya, akan digunakan untuk proyek Direktorat Jenderal Cipta Karya sebesar Rp 13,122 triliun dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebesar Rp 12,647 triliun. Proyek itu seperti penyediaan air minum, sanitasi, penanganan sampah, infrastruktur perumahan, sistem pengendalian banjir, serta pembuatan maupun rehabilitasi waduk dan irigasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×