kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Jaga ekonomi lewat pasar tradisional, GPM ajak masyarakat disiplin pakai masker


Sabtu, 27 Juni 2020 / 23:28 WIB
Jaga ekonomi lewat pasar tradisional, GPM ajak masyarakat disiplin pakai masker
ILUSTRASI. Gerakan Pakai Masker


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Di bawah Perkumpulan Sahabat Peduli Bangsa , Gerakan Pakai Masker resmi diluncurkan, Sabtu (27/6).

Bekerjasama dengan PT Bank Rakyat  Indonesia Tbk (BBRI) dan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo),  Gerakan Pakai Masker  diluncurkan dengan sosialisai penggunaan masker secara benar serta pembagian masker  di Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, Banten, Sabtu (27/6)

Ketua Gerakan Masker Sigit Pramono, dalam pembukaan Gerakan Pakai Masker mengatakan, pasar tradisional menjadi pilihan peluncuran gerakan pakai masker lantaran pasar-pasar tradisional memiliki potensi tinggi dalam penyebaran virus corona atau Covid-19. 

Pasar adalah tempat interaksi ekonomi terkecil antara penjual dan pembeli. Sebagai tempat banyak orang mencari penghasilan, pasar harus tetap buka di tengah pandemi corona atau lantaran menjadi urat nadi ekonomi bagi banyak orang. 

Baca Juga: Gerakan Pakai Masker menyasar ratusan pasar tradisional di Indonesia

Terpaparnya pasar tradisional bisa membahayakan ekonomi kita yang kini lesu darah.  Apalagi, “Pandemi corona masih akan lama, sampai ditemukannya vaksin,” ujar Sigit.
Sembari menunggu vaksin ditemkan, Gerakan Pakai Masker mengajak masyarakat untuk menggunakan masker.  Penggunaan masker secara benar telah terbukti menjadi upaya minimal yang murah yang bisa dilakukan oleh masyarakat. 

“Pakai masker, jaga kebersihan dengan rajin cuci tangan harus menjadi gaya hidup masyarakat kita ke depan, menjadi new normal  untuk menekan penyebaran virus, dan ini terbukti di banyak negara sejak 102 tahun yang lalu, termasuk di Indonesia yang dulu bernama Hindia Belanda,” ujar Sigit.

Rencananya, setelah Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, gerakan pakai masker juga akan terus berjalan ke pasar-pasar lainnya. Rencananya, tanggal 4 Juli, kami akan kampanye pakai masker ke pasar-pasar tradisional Banten, Jabar dan selanjutnya ke Jawa Tengah, Jatim dan juga wilayah lain di luar Pulau Jawa,” ujar Sigit.

Gerakan pakai masker sebelumnya juga telah mengadakan penyuluhan bagi penyuluh dari 277 pasar tradisional penggunaaan masker secara benar. Harapanya, para penyuluh ini terus menularkan gerakan pakai masker di pasar-pasar tradional, baik bagi pedagang dan pembeli.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×