kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Istana, wartawan, dan hari kedua Presiden Jokowi


Selasa, 21 Oktober 2014 / 23:34 WIB
Istana, wartawan, dan hari kedua Presiden Jokowi
ILUSTRASI. Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Hari kedua Presiden Joko Widodo berkantor di Istana Negara, Selasa (21/10/2014), diwarnai dengan kehadiran sejumlah orang. Selain tamu dari negara-negara sahabat, Presiden Jokowi juga menerima tamu sejumlah tokoh yang diprediksi terkait penggodokan nama-nama calon menteri yang akan mengisi kabinetnya. Jokowi tetap merahasiakan teknis seleksi dan proses yang dijalankannya untuk menyaring calon menteri. 

Sejak pagi tadi, wartawan bisa dengan bebas memantau pergerakan di sejumlah titik di Istana, sehingga mengetahui siapa saja yang datang dan bertemu Jokowi. Pergerakan wartawan cukup bebas, tak seperti ketika masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

"Istana terasa beda banget hari ini, wartawan bisa liputan sampai ke istana dan liput semua kegiatan," kata Wulan, jurnalis sebuah surat kabar. 

Perbedaan perlakuan dan tak ada pembatasan dari Paspampres pun memberikan kenyamanan tersendiri. Wartawan terus memantau siapa saja tamu Jokowi hingga siang hari. Ada yang enggan diwawancara, ada yang terbuka dan bersedia bicara kepada media. 

Selama ini, Jokowi dan wakilnya, Jusuf Kalla, terkesan menutupi proses seleksi para menterinya. Hingga menjelang petang, sekitar pukul 17.05 WIB, suasana berubah. Dua orang staf Biro Pers mendatangi wartawan dan meminta agar para wartawan kembali ke ruangan pers yang terletak di luar Kompleks Kepresidenan. Wartawan sempat menolak karena masih ada mobil yang mengantarkan mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung. 

Biro Pers Kepresidenan dan Paspampres pun sempat berunding. Namun, wartawan tetap bertahan menunggu para tamu Jokowi. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pun turun tangan. 

"Mohon maaf, ini baru hari kedua Presiden. Bapak tidak berkenan diliput banyak media," kata seorang petugas Paspampres yang sejak kemarin mengawal Jokowi. 

Personel Paspampres pun mendatangi wartawan satu per satu yang bersikeras memantau kedatangan tamu-tamu Jokowi. Wartawan pun kembali ke ruangan pers. Hal ini pun tak sesuai dengan pernyataan Jokowi yang mengatakan bahwa jika ingin mengetahui proses penggodokan kabinet, ikutilah apa yang terjadi sepanjang hari di Istana. 

"Kalau kamu ke sini (Istana) sampai jam 3 pagi, kamu akan tahu siapa menteri-menteri saya," kata Jokowi, Selasa pagi.

Agenda kegiatan Jokowi hingga hari kedua ini memang belum jelas karena belum terbentuknya struktur pendukung kepresidenan. Biro Pers hingga Paspampres pun tak bisa memastikan agenda kegiatan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Jika informasi resmi yang diterima wartawan hanya ada satu agenda resmi, tetapi pada praktiknya banyak kegiatan tak terjadwal lainnya. Hal ini juga yang menjadi alasan wartawan bersikeras menunggu di dalam Istana untuk mengetahui kegiatan Presiden Jokowi. Kini, setelah ruang gerak kembali dibatasi, memunculkan pertanyaan, sampai kapan akan ditutupi, Pak Presiden Jokowi? (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×