kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ICW: Korupsi merajalela di daerah


Senin, 03 Februari 2014 / 09:07 WIB
ICW: Korupsi merajalela di daerah
ILUSTRASI. Fasilitas produksi migas Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di daerah rawa (swamp) Kalimantan Timur.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Indonesia Corruption Watch (ICW)  menyoroti rata-rata hukuman yang dijatuhkan kepada koruptor sepanjang tahun 2013. Rata-rata pelaku korupsi di Indonesia hanya dihukum dua tahun penjara.

Koordinator Investigasi ICW, Agus Sunaryanto, mengatakan 98% kasus korupsi ada di daerah. Namun yang banyak dijerat pelakunya oleh aparat penegak hukum hanya koruptor kelas teri.

"Sekarang darurat korupsi di daerah. Aktor yang dijerat oleh penegak hukum dominan aktor kelas teri. Reformasi birokrasi di daerah gagal untuk mendorong pejabat publik dan PNS menjadi lebih baik," kata Agus di kantor ICW, Minggu (2/2).

"Sepanjang 2013, rata-rata vonisnya (terpidana korupsi) dua tahunan. Sanksi hukumnya masih sangat minim," tambahnya.

Agus memaparkan kinerja tinggi yang ditunjukkan KPK dalam memberantas korupsi belum memberikan efek domino sampai ke daerah. Menurutnya, pengungkapkan kasus korupsi belum banyak menyentuh sektor lain selain pengadaan barang dan jasa.

"Belum bisa menjerat (korupsi) sektor minyak, tambang, gas, dan perbankan. Sekarang banyak bank perkreditan rakyat yang didirikan di daerah dan bisa menjadi modus (korupsi). Harus diwaspadai korupsi yang melibatkan sektor perbankan," tandasnya. (Danang Setiaji Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×