kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak naik, PNBP melesat melewati target


Senin, 04 Desember 2017 / 07:08 WIB
Harga minyak naik, PNBP melesat melewati target


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga minyak mentah dunia turun mendongkrak penerimaan pemerintah. Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dipastikan bakal melebihi target tahun ini akibat kenaikan harga minyak. 

Harga minyak mentah yang cenderung naik, terjadi sejak awal Oktober 2017. Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah WTI menyentuh level US$ 58,36 per barel pada 1 Desember 2017.

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani mengatakan, realisasi PNBP hingga akhir November 2017 telah mendekati target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) yang dipatok sebesar Rp 260,2 triliun. "Insya Allah, (hingga akhir tahun) akan lewat dari target," kata Askolani tanpa merinci, Kamis (30/11) lalu.

Dari data Ditjen Perbendaharaan Negara Kemekeu, realisasi PNBP Rp 244,3 triliun atau 93,9% dari target. Dua dari lima jenis PNBP yang dicatatkan, realisasinya telah melampaui 100%, yakni PNBP nonmigas sebesar 100,8% dari target atau Rp 23,6 triliun dan realisasi bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 100,4% dari target atau Rp 41,2 triliun.

Sementara itu, hingga 17 November 2017, realisasi PNBP mineral dan batubara telah mencapai angka Rp 35 triliun atau 107,03% dari target Rp 32,7 triliun.

Jika perkiraan pemerintah benar, maka ini menjadi tahun kedua realisasi PNBP melampaui target. Tahun 2016, realisasi PNBP mencapai Rp 261,98 triliun atau 106,9% dari yang ditargetkan dalam APBN-P 2016.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kinerja PNBP akan membantu defisit anggaran sampai akhir tahun akan berada pada level 2,7% dari produk domestik bruto (PDB). Hal itu sesuai prognosa pemerintah yang sebesar 2,67% dari PDB. "Tapi akan terus menghitung dalam minggu-minggu depan, sehingga angka persisnya tidak akan mengagetkan dunia usaha. Kami kira tetap sesuai prediksi mengumpulkan penerimaan perpajakan dan jumlah defisitnya deviasinya tak terlalu besar," jelas Ani, panggilan karib Menkeu. 

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksi, realisasi PNBP tahun ini akan mencapai Rp 290 triliun atau 111,4% dari target dalam APBN-P 2017. "Selain karena harga batubara dan komoditas tambang yang meningkat, realisasi PNBP yang melampaui target juga dipengaruhi oleh pelemahan kurs rupiah," terang Bhima, Minggu (3/12).

Faktor lain karena adanya tambahan dari surplus Bank Indonesia (BI) sebesar Rp 1,7 triliun. Selain itu, juga dari pergeseran PNBP kementerian atau lembaga (K/L) menjadi pendapatan Badan Layanan Umum (BLU).

Untuk efek kenaikan harga minyak, menurut Bhima memang menguntungkan pemerintah, tapi tidak bagi Pertamina yang bertugas mendistribusikan Premium. Mengingat, saat harga minyak naik, harga Premium tetap Rp 6.500/liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×