Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
YOGYAKARTA. Rangkaian gempa yang terjadi sejak gempa 6,5 skala Richter (SR) yang berpusat di Samudra Hindia sudah berlangsung hingga 34 kali. Namun, hanya tiga kali gempa yang sejauh ini menimbulkan getaran cukup kuat hingga dirasakan masyarakat sekitar.
Menurut Kasi Observasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Bambang Subadio, gempa yang terjadi dalam tiga hari terakhir masih merupakan rentetan gempa susulan dari gempa pertama pada Sabtu (25/1/2014).
"Kami masih memantau ada sekitar 34 gempa susulan. Perkembangan ini masih kami ikuti," kata Bambang.
Ia mengungkapkan, pergerakan lempeng Indo-Australia rupanya masih belum menemui titik keseimbangan sehingga gempa skala kecil masih terus terjadi.
"Namun demikian, kami berharap masyarakat tetap tenang," kata dia.
Gempa pertama yang dirasakan getarannya di berbagai daerah di Jawa terjadi pada Sabtu (25/1/2014) pukul 12.14 WIB. Pusat gempa berkekuatan 6,5 SR berada sekitar 104 kilometer barat daya Kebumen, Jawa Tengah, tepatnya di 8,48 lintang selatan, 109,17 bujur timur pada kedalaman 48 kilometer.
Gempa kedua yang juga dirasakan terjadi pada Sabtu (25/1/2014) pukul 23.58 WIB dengan kekuatan 4,7 (skala magnitud). Pusat gempa 65 kilometer barat daya Gombong, Kebumen, dengan kedalaman 92,5 kilometer.
Terakhir kali gempa juga dirasakan pada Senin (27/1/2014) pukul 23.14 WIB. Pusat gempa di 8,16 derajat lintang selatan dan 109,26 derajat bujur timur atau 68 kilometer barat daya Kebumen, Jawa Tengah, pada kedalaman 33 kilometer. (Rento Ari Nugroho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
