Reporter: Indra Pangestu Wardana Setiawan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan Jepang menyepakati secara prinsip rencana amandemen kerja sama bilateral swap arrangement (BSA) kedua negara.
Kesepakatan tersebut dilakukan di tengah rangkaian pelaksanaan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3 di Manila, Jumat (4/5). Point penting yang menjadi acuan adalah fleksibilitas penggunaan non dollar dalam regional Asia.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual merespons positif kesepakatan tersebut. Menurutnya hubungan bilateral tersebut dapat memperkuat kepercayaan pasar terhadap kurs rupiah.
Pasalnya akhir-akhir ini kurs rupiah mengalami penurunan nilai tukar. "Saya pikir cukup baik dan diharapkan dapat memperkuat confidence pasar. Perjanjian swap arrangement memang perlu diperluas dari segi negara juga currency-nya." ujar David Samulu (4/5)
Ia menambahkan bahwa Indonesia harus berkomitmen terhadap perjanjian yang dilakukan agar hubungan Bilateral ini terus berlanjut.
Menurutnya Jepang memiliki peranan besar terhadap hubungan perdagangan dan investasi. Jadi Indonesia tak perlu takut terhadap pengurangan penggunaan dollar, karena transaksi dengan non dollar seperti yen pun masih bisa dilakukan.
Bila perlu Indonesia dapat melakukan hubungan Bilateral dengan negara lain untuk memperluas nilai tukar mata uang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News