Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana akan menawarkan transaksi swap lebih sering. Hal ini untuk menahan gejolak nilai tukar rupiah yang saat ini tengah tertekan oleh faktor global.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, BI akan melakukan bauran kebijakan untuk merespon tekanan nilai tukar. Bukan hanya itu, kebijakan ini juga untuk meyakinkan ketersediaan likuiditas di pasar.
Selama ini, transaksi swap kurang diminati, menurutnya hal ini diakibatkan lantaran pricing-nya belum cocok. Yang terpenting menurut BI adalah likuiditas yang tersedia.
“Kami juga bicara soal swap, BI bisa menawarkan lebih dari satu kali seminggu. Selama ini kan kami satu kali seminggu, mungkin nanti frekuensinya bisa kami tingkatkan,” ujar Agus saat di temui di Gedung BI, Jumat (27/4).
Sekarang ini, lanjut Agus, transaksi swap dilakukan seminggu sekali. Dengan kondisi global yang dinamis seperti saat ini, BI memungkinkan untuk bisa menawarkan swap lagi.
Begitu pula tentang Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Agus menjelaskan, PUAB terdiri dari dana overnight, overweek, overmonth, jika seandainya PUAB mengalami tekanan, hal itu lantaran pemerintah tengah terjadi kondisi terkontraksi untuk menerima pembayaran dari pajak.
“Itu perlu ada tambahan likuiditas. Nah BI bisa masukkan dalam term repo dan kemudian nanti akan ada likuditas yang lebih longgar dan kami harus lihat bahwa ini secara besaran itu tepat dan akan membuat sistem keuangan terjaga,” jelas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News