kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Ramadan, inflasi Mei 2018 diproyeksi capai 0,6%


Rabu, 02 Mei 2018 / 20:09 WIB
Ada Ramadan, inflasi Mei 2018 diproyeksi capai 0,6%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang ramadan, harga-harga biasanya melonjak, terutama bahan pangan. Hal ini pula yang menjadi pemicu utama puncak inflasi sepanjang tahun.

Namun, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksi inflasi bulan Mei ini yang pada pertengahan nanti bertepatan dengan awal ramadan, akan mencapai 0,6%. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding inflasi April 2018 yang tercatat 0,1%.

Menurut Bhima, pemicu kenaikan inflasi tersebut terutama karena kenaikan permintaan musiman saat ramadan untuk komoditas bahan pangan dan pakaian jadi.

"Sementara dari sisi administered prices masih cukup terkendali selama tidak ada rencana kenaikan harga BBM nonsubsidi," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (2/5).

Bhima juga menyebut, indeks harga perdagangan besar (IHPB) atau indeks harga di tingkat grosir untuk komoditas non migas yang mengalami inflasi di bulan April, akan tercermin pada inflasi di tingkat konsumen di bulan Mei.

Catatan BPS, IHPB nonmigas April 2018 mengalami inflasi 0,12%, terutama karena inflasi pada sektor pertambangan dan galian. Hal itu lantaran adanya kenaikan harga batubara.

"Selain karena harga komoditas yang naik, juga imported inflation karena rupiah melemah. Nanti tercermin di bulan Mei," tambahnya.

Sekadar gambaran, musim puasa dan lebaran tahun 2017 terjadi mulai akhir Mei hingga akhir Juni. Saat itu, inflasi Mei tercatat sebesar 0,39% dan inflasi Juni 0,69%.

Sedangkan musim puasa dan lebaran tahun 2016, terjadi mulai awal Juni hingga awal Juli. Saat itu, inflasi Juni tercatat 0,66% dan inflasi Juli tercatat 0,69%.

Bhima juga memperkirakan, inflasi inti bulan Mei 2018 akan mencapai 0,19%, naik tipis dari April yang sebesar 0,15%. Hal tersebut lanjut Bhima, berkaca pada inflasi inti Januari-April yang terus mengalami penurunan.

"Rendahnya inflasi inti menjadi pertanda dorongan harga dari sisi permintaan masyarakat masih lemah," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×