Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah siap meluncurkan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan, peluncuran Koperasi Desa Merah Putih tersebut sekaligus berbarengan dengan aturan kebijakannya yang akan diatur melalui Instruksi Presiden (Inpres).
“Tinggal nunggu Inpres. Juli mudah-mudahan selesai, dan langsung jalan,” tutur Zulhas kepada awak media di kediamannya saat mengadakan Halal Bihalal, Senin (31/3).
Ia menambahkan, saat ini proses persiapan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sudah berjalan. Sehingga, saat Inpresnya diterbitkan, maka kegiatan koperasi bisa langsung dijalankan.
Lebih lanjut, Zulhas menghitung setidaknya dibutuhkan dana sekitar Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar per desa atau per koperasi, untuk pembiayaan koperasi tersebut. Nah, nantinya dana tersebut bisa dimanfaatkan anggota koperasi sebagai bentuk permodalan atau pinjaman, serta menyerap hasil panen petani.
Baca Juga: Kementerian Koperasi Rilis Surat Edaran Tata Cara Pembentukan Koperasi Desa
Meski demikian, Ia belum bisa memberikan dana permodalan koperasi tersebut akan bersumber dari APBN maupun APBD.
“Tapi dari mana sumbernya, APBD atau APBN? Sedang kami matangkan,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Desa PDT Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pembentukan Koperasi Desa ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, kesejahteraan dan kemakmuran desa.
Riza menyebut nantinya pemerintah akan menyediakan gerai-gerai yang dijadikan koperasi untuk menyerap hasil desa baik pertanian hingga peternakan secara sistematis.
"Hasil-hasilnya ini juga dapat disimpan, diolah dan dikelola hingga dipasarkan untuk kebutuhan masyarakat desa itu sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo optimis melalui Kop Des Merah Putih ini, tingkat kemiskinan di desa akan semakin turun.
Berdasarkan data tunggal Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) bahwa profil serta tingkat kemiskinan di desa hampir 40% di mana mayoritas pekerjanya adalah buruh tani.
“Jadi dengan adanya Koperasi Desa ini, kita bisa mengentaskan kemiskinan yang ada di desa-desa karena koperasi menjadi salah satu jawaban mendesak untuk mengentas kemiskinan,” kata Agus.
Selanjutnya: Petualangan Investasi Fidelity Investments atas Saham GOTO dan Perbankan di Indonesia
Menarik Dibaca: Tips Mengelola Transaksi Keuangan Agar Mudik Lebaran Tetap Nyaman dan Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News