Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis sambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bicara di hadapan wartawan mengenai keberatannya atas pernyataan Ketua KPK Abraham Samad, Rabu (18/12) petang.
Yulianis protes atas pernyataan Samad yang mengatakan Yulianis tidak pernah menyebut nama Ibas saat pemeriksaan di KPK.
Menurut Yulianis, dia pernah menyebut nama Ibas saat diperiksa KPK sebagai saksi dugaan gratifikasi Hambalang dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
“Kebetulan saya ditanya masalah Kongres, ya terpaksa nama Ibas saya sebutkan,” tutur Yulialis kepada wartawan di Kantor KPK, Jakarta.
Menurut Yulianis, nama Sekretaris Jendral Partai Demokrat tersebut ada dalam catatan keuangan Grup Permai. Catatan itu menyebut bahwa Ibas pernah mendapatkan uang sebesar 200.000 dollar AS dari perusahaannya terkait Kongres Partai Demokrat di Bandung bukan mengenai Hambalang.
"Di catatan saya ada nama Ibas terkait dengan dana Kongres. Jadi bukan Hambalang karene di Permai Grup itu tidak ada proyek Hambalang. Kalau di catatan saya hanya 200.000 dollar AS. Itu pakai cash," ungkapnya.
Ketika dikonfirmasi wartawan apakah uang tersebut diserahakan oleh dirinya langsung kepada Ibas, Yulianis menegaskan bahwa dia menyerahkan uang tersebut diberikannya melalui Muhammad Nazaruddin, yang juga merupakan bos Grup Permai. "Tidak. Saya itu memberinya pada Pak Nazar," tegasnya.
Yulianis pun mengungkapkan bahwa uang 200.000 dollar AS yang diterima Ibas tersebut berasal dari proyek bermasalah. Namun dia tidak menyebutkan proyek apa saja yang dimaksudnya itu. Menurutnya, ada sekitar 60 proyek yang diurus Grup Permai.
“Pasti bermasalah, kan semua proyek, semua uang Grup Permai itu uang bermasalah karena itu proyek yang sedang disidik penegak hukum, semuanya disidik loh,” tambah dia.br />
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News