Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah tidak hanya menyalurkan subsidi listrik bagi rumah tangga dan industri saja. Namun, YLKI juga meminta pemerintah agar menganggarkan subsidi bagi pelanggan baru.
Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, banyak warga pedesaan yang tidak mampu membayar biaya menjadi pelanggan PLN sebab, biaya pembukaannya sangat mahal yakni sekitar Rp 3 juta. “Banyak pendapatan masyarakat kecil yang memiliki pendapatan bulanan kurang dari Rp 500.000 per bulan. Buat makan saja susah,” kata Tulus di dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Senin (19/7).
Usulan YLKI ini mendapat sambutan anggota DPR. Anggota Komisi VII DPR Dewi Aryani Hilman beralasan pemerintah dan PLN perlu membagi listrik secara merata. Dia menilai, masih banyak masyarakat yang belum menikmati listrik kendati subsidi terus membengkak. “Bahkan banyak yang harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk menikmati penerangan listrik non-PLN,” katanya.
Menurut catatan YLKI, saat ini listrik PLN belum bisa menjangkau 230 juta penduduk Indonesia. PLN hanya bisa menjangkau 65% dari jumlah penduduk Indonesia. "Masih ada 90 juta penduduk yang belum bisa menikmati PLN. Mereka tersebar di desa-desa,” kata Tulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News