CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

YDBA Dorong Produk UMKM Binaan di Kalimantan Masuk ke IKN


Minggu, 12 November 2023 / 07:15 WIB
YDBA Dorong Produk UMKM Binaan di Kalimantan Masuk ke IKN
Sekretaris Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Ema Poedjiwati Prasetio (ketiga kiri) bersama Bendahara YDBA Tarsisius Wijaya (kedua kiri), Advisor YDBA Tonny Sumartono (kedua kanan), dan Koordinator LPB Pama Banua Etam Hendra (kanan) mengamati produk kue dan roti Mikajo Bakery di Sangatta, Kalimantan Timur (9/11/2023).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SANGATTA. Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi potensi besar tak hanya bagi investor tapi juga para UMKM sekitarnya. Ceruk tersebut juga ingin ditangkap oleh para UMKM binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). 

Sekretaris Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Ema Poedjiwati Prasetio mengatakan, YDBA mendorong para UMKM binaan untuk masuk ke IKN. Ia menyebut, IKN menjadi salah satu target pasar bagi UMKM binaan YDBA yang ada di Kalimantan.

"IKN salah satu pasar (tujuan), pertama kita lakukan mapping dulu kebutuhan di sana apa. Lalu kita punya Yayasan Pendidikan Astra yang udah masuk duluan ke IKN. Nah dari situlah dengan Badan Otorita ketemu apa sih yang dibutuhkan," kata Ema, Jumat (10/11).

Menurutnya, segala pemenuhan kebutuhan yang ada di IKN sudah seharusnya didapatkan dari wilayah Kalimantan Timur. Misalnya saja seperti pemenuhan kebutuhan pangan. Terlebih saat ini sudah mulai dilakukan groundbreaking proyek-proyek di IKN. 

"Jadi minimal karena ekosistem di Kalimantan udah ada diberdayakan. Tapi perlu mapping butuhnya apa. Jadi kita berbicara dengan Badan Otorita tentunya, kita mapping apa yang dibutuhkan," jelasnya.

Baca Juga: YDBA Dorong UMKM di Sangatta Jajaki Ekspor ke Korea Selatan

Aktivitas UMKM binaan YDBA di Sangatta.

Selain itu, Ema menyampaikan, Lembaga  Pengembangan Bisnis (LPB) milik YDBA di Kalimantan harus mulai memetakan mana saja UMKM binaan yang sudah siap untuk masuk pasar IKN. YDBA mendorong semua UMKM binaan di Kalimantan bisa rengkuh pasar IKN, mulai dari kuliner, pertanian dan lainnya.

Misalnya seperti Koperasi Olahan Kuliner Sangatta (Okusa) yang berisi UMKM kuliner di Sangatta. Okusa beranggotakan 44 UMKM kuliner yang tergabung sebagai binaan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Banua Etam. Salah UMKM binaannya yang ingin rengkuh pasar IKN adalah Mikajo, yang fokus pada sektor bakery atau roti.  

Grace Yuanita Pemilik Mikajo Bakery berharap, produk kue dan roti buatannya bisa ikut andil dalam memenuhi kebutuhan kuliner di IKN. 

"Tentu, pengin bisa masuk IKN. Sudah ada bayangan pengen bisa masuk ke IKN, semoga dimudahkan jalannya masuk ke IKN," kata Grace ditemui di Mikajo Store, Sangatta. 

Mikajo sendiri menyediakan berbagai macam kue kering, roti hingga kue basah. Produk unggulan di Mikajo ialah roti gluten free, vegan bakery hingga kue kering yang berbahan dasar labu kuning. Saban harinya Grace bisa memproduksi sekitar 100 buah roti dan 100 buah kue basah dan camilan lainnya.

Untuk saat ini, pemasaran produk Mikajo masih di lokal Sangatta. Dengan pemasaran masih di Sangatta saja, Mikajo bisa mencapai omzet per bulannya sekitar Rp 70 juta. Omzet tersebut naik dibandingkan saat pandemi kemarin yang berkisar Rp 30 juta sebulan. 

"Pendapatan Rp 70 juta sebulan dibandingkan pandemi itu Rp 30 juta dan pandemi kita belum buka toko. Kalau sebelum pandemi malah hanya Rp 500.000 mentok," imbuh Grace. 

Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Banua Etam/YDBA Cabang  Kutai Timur Hendra menyebut, di tahun depan akan dilakukan perluasan jaringan pasar di luar Sangatta. 

Pada perluasan pasar tersebut LPB Pama Banua akan menarget UMKM binaan baik di home industri (kuliner) dan lainnya untuk bisa menunjang kebutuhan IKN. 

"Semua sektor binaan LPB akan disiapkan untuk bisa tunjang IKN. Kalau wilayah di Kutai Timur sudah sinergi dengan Pemda.  Tahun depan insyaAllah kita perluas dengan Pemprov jadi jaringan masuk ke IKN kita dapat polanya bagaimana," kata Hendra.

Nantinya akan dilakukan penjajakan untuk menentukan pola yang tepat bagi UMKM binaan LPB Pama Benua Etam masuk ke pasar IKN. Hendra menerangkan, pola yang digunakan bisa saja berbentuk konsinyasi atau mungkin gerai yang disewa bagi produk UMKM binaan. 

"Nanti akan dipetakan, kalau sewa toko misalnya kita akan hitung apalag masuk atau mungkin konsinyasi jadi kita kerjasama dengan ritel di sana bisa. Intinya kami ajak kerja sama stakeholder di daerah buat bantu produk lokal," kata Hendra. 

Diketahui YDBA bersama PT Pamapersada Nusantara mendirikan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Banua Etam. Tercatat hingga saat ini ada 164 UMKM aktif di Kecamatan Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur yang dibina LPB Pama Banua Etam.

Adapun sektor UMKM binaan LPB pama Banua Etam terdiri dari pertanian, home industri, peternakan dan perikanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×