Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi VII DPR RI, Eric Hermawan, mendorong pelaku UMKM industri rokok di Pamekasan untuk mengembangkan ekspor guna meningkatkan pendapatan ekonomi bagi pelaku usaha dan negara.
Langkah ini dianggap penting untuk menciptakan nilai tambah (value added).
"Salah satu cara untuk menambah nilai adalah dengan inovasi tembakau, seperti produksi cerutu, mengingat kualitas tembakau Madura yang sangat baik," kata Eric dalam keterangannya, Jumat (27/12/2024).
Legislator Partai Golkar dari Dapil Jawa Timur XI (Madura) ini juga mendorong peningkatan ekonomi bagi petani tembakau dan UMKM produk tembakau guna mewujudkan kesejahteraan di Madura. Ia berkomitmen untuk mendorong perkembangan industri hasil tembakau di Madura agar masyarakatnya dapat sejahtera.
Baca Juga: Prabowo Harap Sidang Paripurna DPR/MPR 2028 Digelar di IKN
"Ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo dalam meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta mengembangkan industri kreatif untuk menambah nilai di dalam negeri," tambahnya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPC APTI) Pamekasan, Samukrah, meminta Presiden Prabowo untuk berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan petani tembakau melalui kebijakan yang mendukung kemajuan pertanian tembakau di Indonesia.
Samukrah berharap besar pada Presiden Prabowo, yang mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi bangsa yang berani menghadapi tantangan dan rintangan.
Harapan ini disampaikan mengingat banyaknya regulasi yang membebani sektor pertembakauan di Indonesia. Salah satunya adalah terbitnya Peraturan Menteri Keuangan No. 97 Tahun 2024 tentang tarif Harga Jual Eceran (HJE) rokok yang mengalami kenaikan sebesar 10,07% yang akan berlaku pada Januari 2025.
Selain itu, ada rencana pengenaan PPN 12% yang kemungkinan akan diberlakukan pada rokok. Berbagai kebijakan fiskal dan non-fiskal ini diharapkan tidak mengancam kelangsungan hidup industri hasil tembakau, termasuk bagi para petani tembakau.
Baca Juga: Wejangan Lembaga Internasional Bagi Program Ekonomi Prabowo-Gibran
"Kami berharap Bapak Presiden Prabowo dapat bersikap bijak dalam melindungi ekosistem pertembakauan yang merupakan pilar penting ekonomi kerakyatan, sehingga cita-cita untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi nasional dapat tercapai," ujarnya.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), M. Jusrianto, menilai ada empat poin penting yang perlu diperhatikan untuk melindungi industri kretek nasional sebagai salah satu komoditas strategis.
Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo. Pertama, industri kretek memiliki rantai pasokan dari hulu hingga hilir yang menyediakan pekerjaan bagi 5,98 juta pekerja.
Kedua, industri kretek memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 90%, dengan melibatkan petani tembakau dan cengkeh lokal.
Baca Juga: Sejumlah Sosok Ini Dinilai Layak Dipertimbangkan Jadi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran
Ketiga, Cukai Hasil Tembakau (CHT) menyumbang sekitar 10% dari penerimaan negara. Pada tahun 2023, CHT mencapai 213,4 triliun rupiah, belum termasuk PPN, PPh, dan pajak daerah.
Keempat, 89% pekerja di sektor pengolahan tembakau adalah perempuan, yang sebagian besar merupakan lulusan SD/SMP.
Selanjutnya: Saham Sektor Energi Juara di 2024, Simak Prospek dan Rekomendasi untuk 2025
Menarik Dibaca: Investasi Saham Syariah Kian Populer, Ini 6 Keunggulannya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News