kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,33   -26,40   -2.85%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wow, dana asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia capai Rp 145,1 triliun


Selasa, 31 Maret 2020 / 16:10 WIB
Wow, dana asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia capai Rp 145,1 triliun
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya wabah virus corona atawa Covid-19 di Indonesia membuat aliran dana asing keluar dari pasar keuangan dalam negeri. Buktinya, Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran dana asing yang keluar dari Indonesia alias capital outflow mencapai Rp 167,9 triliun. 

"Ini terjadi pada periode 20 Januari 2020 - 30 Maret 2020. Modal asing keluar diantaranya dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 153,4 triliun dan saham Rp 13,4 triliun," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Selasa (31/3).

Meski begitu, Perry juga menegaskan bahwa sejak awal Januari hingga 19 Januari 2020, BI masih sempat mencatat adanya arus modal asing yang masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Ada corona, Bank Dunia proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini cuma 2,1%

Dengan kondisi tersebut, BI mencatat secara akumulasi dari awal tahun hingga 30 Maret, terjadi capital net outflow atau aliran dana asing yang keluar mencapai sebesar Rp 145,1 triliun. 

Ini terdiri dari, capital outflow di SBN yang mencapai Rp 131,1 triliun dan dari saham sebesar Rp 9,9 triliun.

"Jadi memang merebaknya virus corona di seluruh negara ini yang membuat outflow. Akan tetapi langkah fiskal dan moneter dari bank sentral di berbagai negara termasuk BI diharapkan mampu meredakan kepanikan meski ketidakpastian masih tinggi," kata Perry.

Kabar baiknya, Perry bilang bahwa minat investor asing masih tinggi untuk masuk ke Indoensia. Ini tercermin dari lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilakukan hari ini, total nominal yang dimenangkan pemerintah capai Rp 22,2 triliun, atau di atas target indikatof yang sebesar Rp 15 triliun.

"Ini dari bid yang masuk Rp 35,15 triliun. Jadi memang menunjukkan bahwa minat investasi portofolio ke Indonesia masih relatif tinggi," ujarnya.

Baca Juga: IHSG menguat 2,82% ke 4.838 pada akhir perdagangan hari ini

Untuk selanjutnya, Perry mengatakan bahwa BI berkomitmen akan terus berada di pasar dan melakukan stabilisasi. Demikian juga dengan peningkatan stabilisasi nilai tukar lewat triple intervention.

Triple intervention yang dimaksud adalah intervensi di pasar spot, DNDF, juga pembelian SBN yang dilepas asing di pasar sekunder.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×