Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Kondisi keamanan Mesir yang semakin tidak menentu akibat unjuk rasa besar-besaran yang menuntut Presiden Muhammad Mursi mundur dari jabatannya menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa meminta agar Warga Negara Indonesia (WNI) di Mesir menghindari keramaian.
"Perwakilan kita di sana sudah meminta WNI menghindari keramaian dan titik perkumpulan massa," tutur Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa saat dijumlah di Kompleks Istana, Rabu (3/7).
Marty bilang, Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan dan situasi politik di Mesir. Jika dilihat dari sejarah konflik di masa lalu, kata Marty, Indonesia sempat melakukan evakuasi terhadap hampir 4.000 WNI.
Namun sampai saat ini, Pemerintah Indonesia belum merasa perlu merencanakan evakuasi. Pasalnya, meskipun ada gejolak politik di Mesir, tapi situasi WNI di sana masih tergolong aman. Namun Kemlu telah menetapkan semacam hotline di perwakilan Indonesia bagi WNI yang memerlukan bantuan.
Sebelumnya, militer Mesir memberikan ultimatum selama 48 jam kepada Presiden Mursi untuk memenuhi tuntutan rakyat. Bila tidak, maka militer akan melakukan intervensi. Namun belakangan militer Mesir membantah bila ultimatum itu merupakan sinyal dari kudeta.
Hari Minggu, jutaan orang melakukan aksi unjuk rasa di seluruh wilayah Mesir guna mendesak presiden turun dari jabatannya. Aksi ini terus berlanjut hingga Senin, dan dilaporkan delapan orang tewas dalam aksi yang berbuntut pada penyerangan kantor pusat Ikhwanul Muslimin, partai pendukung Mursi di Kairo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News