Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Gedung baru Bareskrim Polri akan dibangun setinggi 17 lantai di lahan seluas 65.637 m persegi. Pembangunan ini akan menghabiskan dana sebesar Rp 646.950.000.000.
Asisten Logistik Kapolri Irjen Eko Hadi Sutedjo selaku kuasa pengguna anggaran memaparkan rencana pembangunan gedung tersebut. Pembangunan menggunakan anggaran multiyears yang akan berakhir Desember 2018.
"Yang terdiri dari tahun anggaran 2016 sebesar Rp 11.741.750.000, tahun anggaran 2017 sebesar Rp 286. 680.045.000, serta tahun anggaran 2018 Rp 348.348.205.000," ujar Eko saat groundbreaking gedung Bareskrim Polri di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Bangunan tersebut akan mengadopsi gaya bangunan green bulding. Jadi, material yang digunakan hemat energi.
Tiga lantai pertama di bagian bawah merupakan basement untuk lahan parkir. Kemudian, lantai 1 dan lantai 1a untuk ruang pompa, ruang tahanan, dan parkir untuk 110 unit mobil.
Lantai 1 juga digunakan sebagai lobby pelayanan publik dan administrasi. Sementara itu, lantai 2 digunakan sebagai ruangan Resmob, server, dan data center.
Lantai 3 ditempati oleh Kepala Bareskrim, Wakil Kepala Bareskrim, dan ruang teleconference. Lantai 4 akan ditempati Direktorat Tindak Pidana Umum sementara Lantai 5 untuk Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus.
Lantai 6 untuk Direktorat Tindak Pidana Korupsi, Lantai 7 untuk Direktorat Tindak Pidana Narkoba, serta lantai 16 dan 17 untuk ruangan Direktorat Tindak Pidana Siber. Selebihnya untuk ruangan operasional biro di Bareskrim Polri.
Polri mempercayakan pengerjaan proyek ini kepada PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Dalam kesempatan tersebut, Direksi PT Wika Novel Arsyad memastikan proyek akan berjalan lancar dan tepat waktu.
"Kami akan selesaikan tepat waktu sampai Desember 2018. Tidak bisa ditawar lagi untuk melewati apa yang kami janjikan," kata Novel.
(Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News