Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan kasus dugaan korupsi penganggaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau ke pihak DPR.
Terkait hal ini, lembaga anti rasuah itu melakukan pemeriksaan terhadap anggota komisi olahraga I Wayan Koster. Setibanya di kantor KPK, politisi PDI Perjuangan itu langsung membantah adanya penambahan anggaran di DPR.
"Iya itu (penambahan anggaran) dibahas, tetapi tidak ada tambahan," tegas Koster saat ditemui di kantor KPK, Jakarta, Selasa (3/9).
Pria yang datang mengenakan kemeja batik merah itu datang untuk menjadi saksi Gubernur Riau non aktif Rusli Zaenal yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Ia tak menampik kalau permintaan penambahan anggaran itu memang ada, tetapi pria asal Bali itu tetap bersikukuh tidak ada keputusan penambahan anggaran di komisinya.
Kata dia, perhelatan olahraga tahunan itu hanya dibiayai dari anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga saja. "Ada pengajuan, tetapi tidak ada tambahan," tegasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan pihaknya kini tengah berkonsentrasi untuk mengusut adanya penambahan anggaran PON Riau dengan memeriksa anggota DPR.
Dia bilang, informasi adanya tambahan anggaran itu perlu dikonfirmasi kepada komisi olahraga DPR. Menurutnya, hal itu akan menjadi bahan untuk merampungkan berkas penyidikan Rusli Zaenal.
Sebelum memanggil Koster, penyidik sudah terlebih dahulu melakukan pemeriksaan terhadap anggota komisi olahraga Kahar Muzakir dan Ruly Chairul Azwar, bendahara umum Partai Golkar Setyo Novanto, mantan anggota DPR Angelina Sondakh dan Mantan Menpora Andi A. Mallarangeng dalam kasus PON. Mereka juga dimintai keterangan sebagai saksi Rusli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News