kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Waspadai Lonjakan Inflasi, Pemerintah Perlu Lakukan Ini


Selasa, 19 April 2022 / 16:51 WIB
Waspadai Lonjakan Inflasi, Pemerintah Perlu Lakukan Ini
ILUSTRASI. Pedagang menjual sayur-mayur di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (4/4/2022). Waspadai Lonjakan Inflasi, Pemerintah Perlu Lakukan Ini.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Inflasi diperkirakan meningkat tajam tahun ini. Hal ini sejalan dengan adanya kenaikan harga-harga pangan dan juga energi, juga pengaruh ekonomi global.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, untuk menahan lonjakan inflasi, pemerintah dan juga Bank Indonesia (BI) harus bekerjasama dalam mengeluarkan kebijakan dan juga respons terkait inflasi ini.

“Pemerintah jangan sampai menaikkan Pertalite, gas LPG 3 kg dan juga tarif listrik. Karena ini dampaknya akan sangat besar. Bahkan bisa terjadi inflasi yang ‘liar’ dan tidak bisa kita perkirakan,” tutur Piter dalam agenda CORE Quarterly Review 2022: Menghadang Inflasi Menuju Kondisi Pra-Pandemi, Selasa (19/4).

Meskipun, pemerintah harus menanggung beban fiskal jika wacana kenaikan harga tersebut ditiadakan, Piter memperkirakan risiko fiskal ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan risiko meledaknya inflasi.  

Baca Juga: Mendag: Rata-Rata Nasional Harga Bahan Pokok Cenderung Stabil Jelang Lebaran

“Karena kenaikan inflasi ini juga bisa merambah kepada masalah politik. Kalau sampai merambat ke politik, misalnya terjadi kegaduhan, maka inflasi akan semakin tidak terkendali,” jelasnya.

Senada, Direktur Eksekutif Core, Mohammad Faisal, mengatakan, jika komponen yang disubsidi pemerintah seperti gas LPG 3 kg dan Pertalite naik, maka akan berisiko besar terhadap perekonomian.

“Bahayanya, bahkan ini bisa merembet juga ke masalah sosial. Ini yang kita khawatirkan. Sehingga pemerintah harus menjaga harga Pertalite dan gas LPG 3 kg. Karena yang sudah naik sebelumnya saja sudah cukup mendorong inflasi,” imbuh Faisal.

Adapun, Core  memperkirakan inflasi pada 2022 akan di atas 5,5% jika pemerintah menaikkan harga Pertalite dan gas LPG 3 kg. Sebab sebelumnya pemerintah juga sudah menaikkan harga Pertamax, PPN menjadi 11%. Kenaikan tersebut juga berbarengan dengan naiknya harga pangan di pasaran.

Baca Juga: BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global pada Tahun 2022 Menjadi 3,5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×