Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku akan tetap waspada terhadap ancaman resesi global. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mengelola perekonomian dengan berbagai dinamika yang terjadi saat ini dan melihat dampak dari eksternal ke dalam negeri.
Sri Mulyani mengatakan, dampak pertama yang dirasakan Indonesia dari situasi tersebut adalah dari sisi lonjakan harga energi dan pangan. Sehingga lonjakan harga tersebut berpotensi akan menggerus daya beli masyarakat.
"Jadi kita juga sekali lagi liat berbagai mekanisme untuk bisa menstabilkan harga terutama makanan, energi kita coba lakukan," ujar Sri Mulyani saat ditemui awak media di di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (19/7) kemarin.
Baca Juga: Menkeu Negeri Jiran: Malaysia Tidak Berisiko Bangkrut seperti Sri Lanka
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan, lonjakan inflasi global yang menyebabkan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dan Eropa, akan mempengaruhi neraca pembayaran Indonesia dalam bentuk capital outflow atau arus modal keluar.
"Maka kita harus make sure neraca pembayaran kita kuat. Trade account kita bagus. Kita harus melihat capital account kita mendapatkan itu tekanan dari interest rate yang naik," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani Waspada! Ancaman Resesi Makin Nyata di Banyak Negara
Oleh karena itu, Sri Mulyani sudah mengantisipasi hal tersebut melalui berbagai kebijakan, baik fiskal maupun sektor riil. Sri Mulyani juga akan melihat perkembangan situasi global agar dapat menjaga guncangan dan mengatasi ketidakpastian tersebut.
"Jadi semua kita akan lihat, policy-nya adalah untuk menjaga agar guncangan luar itu tidak mempengaruhi," tutur Bendahara Negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News