kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Waspada, perampokan makin marak di Jabodetabek


Minggu, 13 Januari 2013 / 12:52 WIB
Waspada, perampokan makin marak di Jabodetabek
ILUSTRASI. Orangtua murid mengantar anaknya ke sekolah di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021).


Sumber: Tribunnews |

JAKARTA. Aksi kejahatan di ibu kota dan wilayah sekitarnya seperti Kabupaten Bekasi dan Tangerang Selatan makin meresahkan masyarakat. 

Dalam catatan Tribunnews.com, dalam sepekan ini tercatat tiga kali aksi perampokan nasabah bank dan sebuah perampokan toko emas di Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Dalam beraksi, para komplotan ini khususnya perampok nasabah bank kerap melakukan modus yang sama. Mereka mengintai para korban, membuntuti, mengancam menggunakan senjata api maupun senjata tajam, dan tak segan melukai para korbannya.

Aksi perampokan nasabah bank yang pertama terjadi Selasa (8/1) pukul 11.30 WIB dengan korban bernama Usman (39) warga Cikarang, Kabupaten Bekasi. Akibat perampokan tersebut, paha kanan Usman ditembak dan uang Rp 190 juta miliknya melayang.

Kejadian kedua terjadi di hari yang sama pukul 12.30 WIB, dengan korban bernama Jojor Fatimah Sianturi (31) di Perumahan Metland Jl. Kalimaya Blok L Rt. 04/08 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Akibat perampokan tersebut, korban mengalami kerugian Rp 7 juta.

Kemudian aksi perampokan nasabah bank terjadi di Jakarta Timur. Sepasang suami istri menjadi korban perampokan, yaitu Rohiyat (34) dan Fitri Hartanti (34). Perampok menodong mereka dengan pistol di halaman depan Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, sekitar pukul 12.00 WIB, Kamis (10/1).

Akibatnya, uang senilai Rp 47.970.000 yang hendak ditabung raib dibawa kabur perampok. Tak hanya uang tunai, dua buah ponsel bermerk Blackberry dan Nokia, KTP, serta uang pecahan Rp 100.000 ikut raib digondol maling.

Terakhir aksi perampokan Toko Emas Sejahtera, Rabu (9/1/2013) pukul 16.00 WIB, di Jl.Jurang Mangu Timur Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Saat itu toko emas hendak tutup, namun dua oknum bermotor berhenti di depan toko.

Kemudian satu pelaku menodongkan senjata mirip senjata api ke karyawan toko emas. Ia lantas menjarah sejumlah perhiasan emas dari etalase toko ke dalam tas ransel dan melarikan diri ke arah Ciledug.

Beruntung dalam waktu kurang dari 24 jam, anggota kepolisian dari Kapolresta Tangerang Kabupaten berhasil meringkus tiga tersangka perampokan emas itu. Saat beraksi, pelaku berjumlah dua orang namun polisi menangkap tiga orang, karena seorang lainnya terlibat meminjamkan motor untuk merampok.

Ketiga pelaku yang ditangkap yaitu AS (18) warga Pandeglang, FA (21) warga Lampung, dan FZM (19) warga Tangerang.

Perampok minimarket diringkus

Polisi juga menangkap dua pelaku yaitu Fer dan Sub yang terlibat perampokan minimarket di Indomaret Tanah Tinggi, Tangerang pada 8 Januari 2013 dan Alfamart di Bitung pada 30 Desember 2012.

Saat beraksi merampok minimarket, keduanya mengambil rokok dan uang sekitar Rp 1,1 juta dari kedua minimarket tersebut. Mereka mengancam menggunakan airsoft gun.

Pihak kepolisian sampai saat ini masih terus melakukan penyelidikan, mengumpulkan berbagai barang bukti dan menghimpun keterangan dari para saksi untuk mengungkap tiga kasus perampokan nasabah yang masih menjadi utang kepolisian.

"Dari hasil penyelidikan sementara, dua perampokan nasabah bank di hari yang sama di wilayah Kabupaten Bekasi, pelakunya ini bukan komplotan yang sama meskipun pelaku yang beraksi berjumlah sama. Sejauh ini kami belum menemukan kesamaan antara dua komplotan pelaku itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Minggu (13/1/2013).

Menurutnya, lokasi kejadian antara TKP yang satu dengan TKP yang lain yakni Cikarang dan Tambun, membutuhkan jarak dan waktu tempuh yang cukup lama. Sehingga dalam waktu yang cukup dekat, perampokan itu belum tentu dilakukan oleh kepompok yang sama.

Namun, modus para pelaku perampokan memang mirip, yakni membuntuti para korbannya dan tidak segan melukai korban.

"Tim di lapangan masih terus memburu para pelakunya. Kami juga tak bosan mengimbau para nasabah agar apabila hendak mengambil atau menyetor uang selalu minta pengawalan kepolisian terdekat untuk menghindari aksi perampokan," tutur Rikwanto

Theresia Felisiani / Tribunnews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×