Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus harian Covid-19 di Indonesia menembus angka 3.000. Buntutnya, angka positivity rate mingguan negara kita melewati standar WHO.
Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat, termasuk pemerintah pusat dan daerah, segera mengantisipasi perkembangan kasus Covid-19.
Sebab, kasus yang terus mendaki bisa berdampak pada kenaikan kasus aktif dan positivity rate.
Baca Juga: Muncul Subvarian Varian Baru, Epidemiolog Minta Cakupan Booster Percepat
"Kenaikan kasus positif dan kasus aktif perlu kita waspadai segera. Karena artinya, tingkat penularan di tengah masyarakat mulai meningkat," kata Wiku, dikutip dari covid.go.id, Kamis (14/7).
Kenaikan kasus positif per 12 Juli lalu yang menembus angka 3.000 mencapai enam kali lipat dibanding satu bulan yang lalu.
Peningkatan kasus positif ini berimbas pada kenaikan kasus aktif. Per 12 Juli, kasus aktif menembus angka 20.000, naik empat kali lipat dari satu bulan lalu.
"Dan yang juga terdampak, angka positivity rate mingguan. Pada pekan kedua Juli, angkanya mencapai 5,12 persen. Angka tersebut sudah melewati standar WHO yaitu 5 persen," ungkap Wiku.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia, 14 Juli: Tambah 3.584 Kasus Baru, Meninggal 9
Untuk itu, perlu mencermati kenaikan kasus hingga tingkat provinsi. Sehingga, bisa terlihat besaran masalah di tiap-tiap daerah.
Dari data per 12 Juli, provinsi di Jawa-Bali menjadi penyumbang terbesar kasus positif harian mencapai 95,45% dari total kasus nasional.
"Hal ini penting menjadi perhatian, sebab ini menandakan bahwa penularan masih terpusat di Pulau Jawa-Bali. Yang mana pergerakan aktivitas masyarakat terjadi paling banyak dan besar," sebut Wiku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News