kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Warga sipil korban Hercules akan dapat santunan


Selasa, 30 Juni 2015 / 21:50 WIB
Warga sipil korban Hercules akan dapat santunan


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah akan menyantuni warga sipil yang menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara. Pesawat tersebut jatuh menimpa permukiman warga di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6).

"Tentu warga sipil, pemerintah akan menyantuni, tergantung kondisinya. Kita belum tahu aturannya," kata Kalla, di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa.

Pihak kepolisian mencatat jumlah penumpang sementara dari manifes pesawat Hercules sebanyak 50 orang. Kabid Humas Polda Sumut Komisaris Besar Helfi Assegaf, seperti dikutip Antara, mengatakan, jumlah itu merupakan data sementara dari penumpang yang terbang dari Lanud Suwondo.

Dari proses evakuasi hingga pukul 15.00 WIB, tim gabungan menemukan puluhan penumpang tewas. Meski telah mengevakuasi jenazah, Polda Sumut belum dapat menjelaskan identitas korban, termasuk kemungkinan adanya warga sipil.

Belum diketahui berapa jumlah penumpang dalam pesawat Hercules atau pun masyarakat sipil yang berada di permukiman yang turut menjadi korban. Diperkirakan, masih ada beberapa korban yang belum dievakuasi dari lokasi. Dugaan itu menguat karena pesawat Hercules yang dalam penerbangan dari Bandara Suwondo menuju Kepulauan Riau itu membawa 50 penumpang termasuk awak pesawat. Menurut laporan yang diterima Kalla, diduga pesawat ini jatuh karena adanya masalah teknis.

"Ya namanya pesawat militer atau pesawat sipil bisa sebab karena teknis, manusia, atau alam. Tapi ini kelihatannya karena teknis. Saya baca laporannya dia mau kembali," kata dia.

Kalla mengakui bahwa Hercules yang jatuh ini adalah pesawat tua. Burung besi yang digunakan TNI AU tersebut usianya sudah mencapai 50 tahun. Ke depannya, pemerintah akan memperbarui alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara bertahap. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×